Rights issue Nippon Indosari, efek dilusi 18%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan saham baru dengan skema HMETD alias rights issue PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) telah memasuki tahap akhir. Dengan melepas 1,12 miliar saham serta harga pelaksanaan Rp 1.275 per saham, ROTI bakal meraup dana segar lebih dari Rp 1 triliun.

Berdasarkan prospektus perusahaan, Jumat (29/9), rights issue ROTI memberikan efek dilusi sebesar 18,82% bagi pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya.

PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) selaku pemegang 1,59 miliar saham atau setara 31,5% saham ROTI menyatakan tidak akan ikut serta dalam rights issue tersebut. DNET justru akan mengalihkan haknya kepada pemegang saham ROTI yang lain, yakni Bonlight Investment Limited.


Bonlight merupakan pemegang 1,28 miliar saham atau 25,41% saham ROTI. Bonlight juga bertindak sebagai pembeli siaga rights issue ROTI.

Namun, tidak semua sisa saham rights issue bakal sepenuhnya diserap Bonlight. Perusahaan investasi yang berbasis di British Virgin Island itu hanya akan menyerap sebanyak-banyaknya 388,98 juta saham ROTI yang tidak terserap.

Pasco Shikishima Corporation selaku pemegang 8,5% atau setara 430,25 juta saham ROTI juga menyatakan niatannya untuk ikut serta rights issue ROTI.

Dus, setelah rights issue ROTI kelar, porsi pemegang saham ROTI akan berubah. Kepemilikan DNET akan ROTI berkurang jadi 25,78% dari sebelumnya 31,50%. Sementara, porsi kepemilikan Bonlight akan bertambah jadi 31,14% dari sebelumnya 25,41%. Sementara, kepemilikan Pasco akan ROTI tetap sebesar 8,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini