KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham PT Pyridam Farma Tbk (
PYFA) telah menyetujui rencana
rights issue maksimum 16 miliar saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang telah digelar pada Kamis (4/1). Analis Stockbit Theodorus Melvin menyampaikan, efek dilusi maksimum dari aksi korporasi ini mencapai 96,8%. Namun, hingga hari ini, jadwal, harga, dan rasio pelaksanaan belum diumumkan oleh PYFA. Sehingga, belum diketahui terkait dana total yang akan terkumpul. Berdasarkan keterbukaan informasi, PYFA menyebut bahwa aksi korporasi ini ditujukan untuk pengembangan usaha.
"Proses
rights issue ini kemungkinan akan digunakan untuk membiayai akuisisi perusahaan farmasi asal Australia, yaitu Probiotec Limited," kata Theodorus, Selasa (9/1).
Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) Melakukan Transaksi Pengalihan Saham Pada 21 Desember 2023 lalu, PYFA melalui anak perusahaan yang didirikan di Australia PYFA Australia Pty Ltd, telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi Probiotec Limited dengan menandatangani Scheme Implementation Deed (SID). Dari perjanjian tersebut, PYFA Australia membeli 83,8 juta (100%) saham Probiotec dengan harga US$ 3 per saham, yang mengimplikasikan total nilai transaksi mencapai US$ 251,4 juta (Rp 2,64 triliun). "Harga akuisisi tersebut lebih premium +3,8% dibandingkan harga saham Probiotec di bursa Australia per Senin (8/1),” lanjut dia. Ini merupakan perjanjian mengikat bersyarat sehubungan dengan rencana anak usaha Pyridam Farma untuk melakukan pengambilalihan atas seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Probiotec Limited.
Baca Juga: Perluas Pasar, Pyridam Farma (PYFA) Akuisisi Perusahaan Farmasi Australia Asal tahu saja, probiotec Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar asal Australia dalam bidang manufaktur yang bermitra dengan pemain besar global seperti Johnson&Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya untuk berbagai obat dan produk kesehatan konsumen lainnya. PYFA mengekspektasikan pembiayaan akuisisi Probiotec akan menggunakan kombinasi utang dan ekuitas. Theodorus bilang, hal ini berpotensi membuat total dana
rights issue tidak lebih dari Rp 2,64 triliun. Akuisisi ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap kinerja PYFA. Per setahun penuh 2023, Probiotec mencatatkan laba bersih sebesar Rp 112 miliar. Sementara itu, PYFA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 45 miliar per sembilan bulan pertama 2023. Sebagai informasi, tahun fiskal 2023 Australia berakhir pada Juni 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati