JAKARTA. Penerbitan saham baru sepanjang tahun 2013 marak. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) emiten yang menyatakan minat (pipeline) dan telah menambah saham baru sebanyak 15 emiten dengan total emisi Rp 14,62 triliun. Angka tersebut sudah memenuhi 73% dari total emisi rights issue di 2012 yang mencapai Rp 19,75 triliun. Sementara emisi rights issue sampai 12 Mei 2013 hanya Rp 5,18 triliun. Pada semester I 2012 total emisi rights issue mencapai Rp 8,33 triliun. Para analis menilai, emiten lebih memilih mendanai ekspansi dengan rights issue lantaran kondisi pasar yang sedang bagus. Salah satu emiten yang akan rights issue adalah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO). Dalam aksi ini, AGRO tidak memiliki pembeli siaga.
Sebab berdasarkan prospektus ringkas aksi ini sekaligus dalam rangka meningkatkan jumlah saham beredar sesuai dengan kewajiban otoritas pasca tender offer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dua tahun lalu. Batas waktu pelepasan saham tersebut sejatinya 24 Mei 2013. Sementara, pemegang saham yang berhak mengikuti hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tercatat 8 Juli, distribusi 9 Juli, perdagangan efek 10-16 Juli. Peminat menurun Sepanjang semester I penerbitan saham baru memang sangat menarik. Sebab kondisi pasar sangat mendukung. "Saya rasa emiten yang menerbitkan saham baru kali ini mereka tertarik ketika melihat harga saham mereka meningkat," proyeksi Andy Wibowo Gunawan, analis AAA Sekuritas. Padahal menurut Andy, rights issue di semester II justru berpotensi kurang peminat. Fadli, analis Net Sekuritas menambahkan, emiten yang memilih rights issue di semester II kurang menarik. Sebab kondisi pasar sedang tidak mendukung. Sebab bisa jadi investor tidak mengambil haknya. Andy menambahkan, jika emiten tetap kekeuh menerbitkan saham baru, emiten harus menurunkan harga jual atau diskon. Sehingga emiten bisa tidak bisa memenuhi kebutuhan dana untuk ekspansi dari rights issue. Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities pun memperkirakan, rights issue semester II cenderung berkurang. Sebab penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan membuat penawaran harga saham bisa lebih rendah dari sebelumnya.
Namun menurut Thendra dan Andy, pendanaan dengan rights issue jauh lebih murah ketimbang obligasi atau pinjaman bank. Maklum setelah bunga acuan naik tentu akan meningkatkan cost of fund emiten. Daftar Emiten yang Rights Issue di 2013 Nama Emiten Jumlah saham (juta saham) Nilai emisi (Rp miliar) Centrin Online 6.849,52 684,95Toko Gunung Agung 960,00 480,00Trimegah Securities 3.454,30 276,34Astra Otoparts 963,95 2.988,23Bank Nusantara Parahyangan 260,32 299,37Bank Rakyat Indonesia Agroniaga 3.846,03 449,99Bank Internasional Indonesia* 4.690,16 1.500,85Hero Supermarket* 889,43 3.468,79Bank Muamalat Indonesia* 3.249,14 1.787,02Bank Mayapada International* 386,48 301,45Laguna Cipta Griya* 4.222,50 1.477,87Tanah Laut* 125,12 68,81Jaya Konstruksi Manggala* 326,17 440,33Panorama Transportasi* 428,27 42,83Indospring* 210,00 357,00Total emisi 14.623,83*Emiten yang masuk pipeline Sumber: Otoritas Jasa Keuangan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana