JAKARTA. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) optimistis bisa menggelar penerbitan saham baru alias rights issue pada Maret 2017, setelah tertunda selama dua tahun. Aksi korporasi ini guna mengubah lini bisnis dari ritel ke sektor properti. Direktur Utama Mark Asia Strategic sebagai konsultan rights issue RIMO, Guntur Pasaribu optimistis, aksi korporasi ini terealisasi pada Maret, karena seluruh keterbukaan yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mereka penuhi. "Rencana, objek dan nilai transaksi sudah kita buka semua. Kita targetkan akan dapat penyataan efektif pada 27 Februari 2017," kata Guntur di Jakarta, Jumat (3/2). Perusahaan akan menerbitkan 40,5 miliar saham dengan target perolehan dana Rp 4,1 triliun. Rencananya, sebesar Rp 3,9 triliun dananya akan digunakan untuk mengakuisi 99,1% saham PT Hokindo Properti Investama (HPI). Ini sebagai strategi untuk beralih menjadi perusahaan properti. Lalu Rp 50 miliar untuk modal kerja HPI, Rp 45 miliar untuk bayar utang perseroan, dan Rp 15,5 miliar sebagai modal kerja.
Rights issue sukses, RIMO akan berbisnis properti
JAKARTA. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) optimistis bisa menggelar penerbitan saham baru alias rights issue pada Maret 2017, setelah tertunda selama dua tahun. Aksi korporasi ini guna mengubah lini bisnis dari ritel ke sektor properti. Direktur Utama Mark Asia Strategic sebagai konsultan rights issue RIMO, Guntur Pasaribu optimistis, aksi korporasi ini terealisasi pada Maret, karena seluruh keterbukaan yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mereka penuhi. "Rencana, objek dan nilai transaksi sudah kita buka semua. Kita targetkan akan dapat penyataan efektif pada 27 Februari 2017," kata Guntur di Jakarta, Jumat (3/2). Perusahaan akan menerbitkan 40,5 miliar saham dengan target perolehan dana Rp 4,1 triliun. Rencananya, sebesar Rp 3,9 triliun dananya akan digunakan untuk mengakuisi 99,1% saham PT Hokindo Properti Investama (HPI). Ini sebagai strategi untuk beralih menjadi perusahaan properti. Lalu Rp 50 miliar untuk modal kerja HPI, Rp 45 miliar untuk bayar utang perseroan, dan Rp 15,5 miliar sebagai modal kerja.