Rights Issue untuk Memperlebar Tol



JAKARTA. Trafik di ruas tol Tanjung Priok yang melonjak mendorong manajemen PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP), sebagai operator tol itu, melakukan pelebaran ruas. Perusahaan milik Siti Hardiyanti Rukmana atau yang disapa Mbak Tutut ini tengah melakukan kajian awal terkait rencana tersebut.

Konsesi ruas tol yang akan menjadi sasaran pelebaran yaitu mulai dari Cawang, Tanjung Priok, hingga Jembatan Lima. Panjang ruas tol elevated ini mencapai 34 kilometer (km). Indrawan Sumantri, Direktur Keuangan Citra Marga Nusaphala mengatakan, saat ini, pihaknya melakukan sejumlah kajian.

Di antaranya, soal trafik, desain, finansial, serta sosialisasi ke pihak-pihak terkait. "Kami masih kaji kira-kira titik mana saja yang perlu dilebarkan. Misalnya, di Plumpang ada penyempitan ruas sehingga terjadi kemacetan," jelas Indrawan, Selasa (30/7).


Tidak dapat dipungkiri, trafik ruas tol yang terbentang dari Jakarta Timur ke Jakarta Utara itu sangat padat. Berdasarkan catatan CMNP, pada Januari 2013, volume kendaraan yang melintas di tol tersebut sebanyak 520.000 kendaraan per hari. Memasuki bulan April 2013, jumlah kendaraan di ruas tol ini melonjak menjadi 590.000 kendaraan per hari.

Indrawan berkelakar, jika per hari sudah ada 700.000 kendaraan yang lewat, jalan bebas hambatan itu layaknya lapangan parkir.

Rights Issue

Oleh karena itu, manajemen CMNP mulai melakukan kajian terkait pelebaran jalan. Indrawan belum bisa memastikan kapan rencana tersebut akan direalisasikan. Pasalnya, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari para konsultan. Namun, Indrawan berharap, rencana ini bisa dilakukan di akhir tahun 2013.

Kebutuhan biaya untuk menambah luas jalan ini diperkirakan mencapai Rp 5 triliun. Tapi, kata Indrawan, hal itu tergantung dari panjang jalan yang akan diperlebar. Selain dari kas internal, CMNP berniat untuk menerbitkan saham baru terbatas untuk membiayai ekspansi tersebut. "Kalau memang dibutuhkan, kami akan rights issue tahun depan," tutur Indrawan.

Selain itu, ekspansi lain yang akan dilakukan tahun ini adalah pembangunan ruas Depok-Antasari. Targetnya, tol sepanjang 12 km ini sudah ground breaking September 2013 mendatang. Nilai investasi tol ini ditaksir mencapai Rp 3 triliun.

Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium bersama dengan beberapa perusahaan lainnya. Perinciannya, porsi saham CMNP di tol ini sebesar 62,5%. Sisanya dimiliki PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP) dengan porsi masing-masing 12,5%.

Hingga semester pertama 2013, CMNP berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 472,4 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka ini naik tipis sekitar 6,5%. Kenaikan pendapatan tersebut tidak cukup kuat menopang peningkatan beban yang ditanggung perusahaan.

Salah satunya biaya pemeliharaan yang mencapai Rp 78 miliar. Normalnya, biaya pemeliharaan tol hanya sekitar Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar. Beban pemeliharaan yang membengkak ini akibat terlalu banyak truk yang melintas. Sehingga, banyak jalan yang harus mendapat perawatan ekstra.

Buntutnya, laba bersih perusahaan ikut tergerus dari Rp 212,9 miliar menjadi Rp 201,6 miliar. Namun, CMNP optimistis bisa mengantongi pendapatan dan laba bersihnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Perusahaan membidik pendapatan hingga Rp 1 triliun sampai akhir 2013. Sedangkan laba bersih CMNP diharapkan bisa mencapai Rp 415 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri