Rilis Buku Putih Tentang Taiwan, China Gaungkan Lagi Niat Unifikasi



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada hari Rabu (10/8) merilis buku putih baru yang fokus menyoroti hubungannya dengan Taiwan. China lagi-lagi menegaskan kembali niatnya untuk membuat pulau itu bersatu dengan daratan utama.

Dirilis oleh Kantor Urusan Taiwan China, buku putih ini juga menguraikan bagaimana mereka bermaksud untuk mengklaim Taiwan melalui berbagai cara. Mulai dari insentif ekonomi hingga tekanan militer.

China pun secara terbuka menyebut Taiwan sebagai wilayah separatis dan berjanji untuk membasmi aktivitas semacam itu.


"Kami siap untuk menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi damai, tetapi kami tidak akan meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis dalam bentuk apa pun," tulis buku putih itu, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Latihan Militer Terbesar China, Kerahkan 100 Pesawat dan 10 Kapal Perang

China terakhir kali mengeluarkan buku putih tentang Taiwan pada tahun 2000. Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi awal bulan ini sepertinya benar-benar membuat China gerah.

Buku putih China yang baru ini menjanjikan kemakmuran ekonomi bagi Taiwan, sekaligus jaminan keamanan dan status martabat yang lebih tinggi jika mereka mau bersatu kembali.

Peringatan China melalui buku putih ini datang setelah mereka melakukan latihan militer selama berhari-hari di sekitar Selat Taiwan. Latihan ini merupakan respons atas kunjungan Pelosi ke pulau tersebut.

Baca Juga: Kapal Perang China dan Taiwan Saling Berhadapan di Selat Taiwan

Latihan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa China, tidak lama lagi, akan segera melakukan invasi ke Taiwan. Terlebih setelah China memperpanjang masa latihannya.

Latihan militer China awalnya dijadwalkan pada 4-7 Agustus. Namun, hingga pekan ini latihan belum kunjung usai. Berbagai skenario penyergapan serta blokade skala besar pun dilakukan oleh militer China.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), pada hari Selasa (9/8) mengumumkan bahwa mereka berfokus pada pembentukan dominasi udara, termasuk melatih kemampuan pilot dalam pengisian bahan bakar dalam penerbangan dari sebuah kapal tanker.