Rilis data China seret harga tembaga



JAKARTA. Data perekonomian China yang kurang memuaskan menjadi katalis negatif bagi harga tembaga.

Mengutip Bloomberg, Senin (16/5) pukul 10.22 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,7% dibandingkan akhir pekan lalu menjadi US$ 4.596 per metrik ton. Sepekan, harga tembaga tergerus 1,92%.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures menuturkan, kurang baiknya rilis data perekonomian China menjadi faktor utama yang menekan pergerakan harga tembaga.


Pada Sabtu (14/5), China meluncurkan data investasi aset tetap per April 2016 yang hanya tumbuh 10,5% (yoy), lebih rendah ketimbang posisi bulan sebelumnya yang naik 10,7% (yoy).

Begitu pula dengan data produksi industri per April 2016 yang menanjak 6% (yoy), kurang unggul ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yang melambung 6,8% (yoy).

Lalu data penjualan ritel per April 2016 yang mendaki 10,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang melesat 10,5% (yoy).

Melambatnya perekonomian Negeri Tirai Bambu menahan laju harga tembaga. Sebab, China merupakan produsen sekaligus pengguna komoditas terbesar di dunia.

"Menguatnya perekonomian Amerika Serikat (AS) yang akan diikuti dengan penguatan dollar juga menekan harga komoditas, termasuk tembaga," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto