Rilis Data Ekonomi AS Akan Menyetir Pergerakan Rupiah Esok Hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Kamis (13/1), rupiah berhasil catatkan kinerja yang apik. Di pasar spot, rupiah ditutup menguat 0,20% ke level Rp 14.295 per dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, hal yang sebaliknya justru terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.311 per dolar AS alias melemah tipis 0,06% dari penutupan sebelumnya.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menyebut, pelemahan dolar berhasil menguatkan rupiah pada perdagangan kali ini. Naiknya data inflasi AS dari CPI yang melesat 7% pada tahun ke tahun tidak mampu berbuat banyak untuk membawa penguatan dolar. 


Baca Juga: Pasar Sudah Priced-In dengan Data Inflasi AS, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 14.295

“Ditambah lagi tekanan dolar juga ditengarai akibat profit taking pada imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang sebelumnya sempat ke 1,80% kembali terkoreksi ke 1,74%,” ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Sementara pada esok hari, Jumat (14/1), dia menilai pasar akan fokus pada data inflasi produsen (PPI) AS malam ini. Adapun, PPI AS untuk Desember diproyeksikan mengalami kenaikan. Sementara itu, nanti malah juga akan ada rilis klaim pengangguran yang diekspektasikan juga menurun. 

Menurut Nanang, nasib rupiah akan bergantung pada bagaimana reaksi pasar dalam menyikapi rilis data tersebut. Selain itu fluktuasi dari imbal hasil obligasi AS yang diperkirakan akan kembali rebound, jika diperkuat oleh data inflasi produsen AS yang solid.

Adapun, untuk perdagangan Jumat, dia memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.240 per dolar AS-Rp 14.325 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Bergerak Sideway pada Jumat (14/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati