KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal mendapatkan angin segar dari rilis kinerja emiten periode kuartal I-2024. Pada saat yang bersamaan, IHSG juga akan mendapatkan pemanis dari pembagian dividen. Adapun IHSG menutup perdagangan Senin (29/4) dengan menguat 1,70% atau naik 119,70 poin ke level 7.155,78. Kendati begitu, investor asing masih mencatatkan net sell Rp 400,88 miliar. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mencermati rilis laporan keuangan emiten dengan bobot signifikan terhadap IHSG bisa membawa sentimen yang cukup positif kepada pasar saham.
Baca Juga: Ini 5 Saham yang Bisa Jadi Pilihan Trading untuk Perdagangan Besok 30 April 2024 Beberapa emiten
big caps yang sudah merilis kinerja masih mampu mencatatkan pertumbuhan. Seperti, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang laba bersihnya melesat 168,34% secara tahunan menjadi Rp 539,07 miliar. "Meski begitu, kami memproyeksikan sentimen ini saja masih belum cukup untuk mendorong IHSG naik lebih jauh lagi karena ada sentimen mayor, yakni nilai tukar rupiah," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/4). Miftahul bilang itu sentimen penekanan lain datang dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menggerek BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) serta tensi politik di Timur Tengah. "Perbaikan pada sentimen mayor itu yang berpeluang besar untuk mendorong pergerakan IHSG ke depannya," ucapnya. Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menimpali sekilas pertumbuhan kinerja emiten big caps masih cukup baik dan seharusnya dapat berimbas positif pada harga sahamnya. "Walaupun ada katalis positif dari kinerja emiten, tetapi pada saat yang bersamaan ada sentimen negatif dari global sehingga tekanan jual akan tetap ada," jelas Reza.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal ISAT, MYOR, dan TPIA untuk Selasa (30/4) Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati, IHSG masih dalam fase
bearish consolidation dengan target
support berada pada area 7.014 hingga 6.936. Namun apabila IHSG berhasil
break above batas atas dari
falling wedge pattern di sekitar 7160, maka IHSG akan uji resistance pada area 7.190 hingga 7.231. Adapun untuk menyambut bulan Mei 2024 dan musim laporan keuangan, saham pilihan Nafan jatuh pada ANTM, BBCA, BBTN, BMRI, EXCL, HRUM, INCO, MDKA, NCKL, SMRA, TOWR dan UNTR. Analis Phillip Sekuritas Helen memproyeksikan secara teknikal IHSG akan bergerak di rentang 6.980–7.230. Di tengah koreksi beberapa saham
big caps, Helen menyarankan investor menerapkan strategi
buy on weakness. "Investor melakukan
buy on weakness pada saham-saham blue chip, seperti saham perbankan. BBRI, BBNI, BBCA, BMRI juga dapat menjadi pertimbangan," jelasnya.
Baca Juga: IHSG Berhasil Ditutup Pada Zona Hijau di Akhir Perdagangan 29 April 2024 Sementara Miftahul memproyeksikan IHSG akan melemah di awal bulan Mei dengan support terdekat 6.878–6.919. Kalau ada perbaikan, IHSG berpotensi uji resistance di 7.155–7.191. Dia merekomendasikan
trading buy pada ESSA dengan target harga Rp 815– Rp 835. Kemudian
trading buy PTRO dengan target Rp 5.650–Rp 5.700 dan
trading buy TLKM dengan target Rp 3.110–Rp 3.150 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto