JAKARTA. Obligasi kembali jadi pilihan alternatif pendanaan bagi penyaluran kredit bank. Yang terbaru, Bank UOB Indonesia siap merilis obligasi senilai Rp 1,5 triliun dengan tajuk Penawaran Umum Obligasi I Bank UOB Indonesia tahun 2015. Armand B. Arief, Presiden Direktur Bank UOB beralasan, obligasi merupakan prioritas utama sebagai alternatif pendanaan di tengah belum membaiknya persaingan likuiditas perbankan di Indonesia. "Apalagi pasarnya sedang baik," terang Armand, Selasa (24/2). Dalam rencana UOB Indonesia, dana hasil penerbitan obligasi akan dipergunakan untuk meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk pemberian kredit. Menurut Armand, salah satu penyaluran kredit yang diincar UOB Indonesia adalah kredit ritel yang memiliki marjin tinggi.
Rilis obligasi Rp 1,5 T, UOB perkuat kredit ritel
JAKARTA. Obligasi kembali jadi pilihan alternatif pendanaan bagi penyaluran kredit bank. Yang terbaru, Bank UOB Indonesia siap merilis obligasi senilai Rp 1,5 triliun dengan tajuk Penawaran Umum Obligasi I Bank UOB Indonesia tahun 2015. Armand B. Arief, Presiden Direktur Bank UOB beralasan, obligasi merupakan prioritas utama sebagai alternatif pendanaan di tengah belum membaiknya persaingan likuiditas perbankan di Indonesia. "Apalagi pasarnya sedang baik," terang Armand, Selasa (24/2). Dalam rencana UOB Indonesia, dana hasil penerbitan obligasi akan dipergunakan untuk meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk pemberian kredit. Menurut Armand, salah satu penyaluran kredit yang diincar UOB Indonesia adalah kredit ritel yang memiliki marjin tinggi.