TOKYO. Bursa saham Asia kian berotot pada siang ini. Saham-saham regional menguat sebab investor lebih optimis terhadap perekonomian global. Pasar optimis, setelah Australia melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kuartal terakhir naik 1,3% dibanding periode sebelumnya. Kenaikan ini melampaui ekspektasi analis yang hanya sebesar 0,6%.Data tersebut semakin menguatkan kabar positif sebelumnya yang datang dari AS. Di luar ekspektasi, indeks industri sektor jasa AS naik per Mei. Padahal, para ekonom menduga akan terjadi penurunan.Tak heran, indeks acuan MSCI Asia Pacific melesat 1,1% pada pukul 12.55 waktu Tokyo. Beberapa bursa utama seperti, Nikkei 225 pun melejit 1,6%. Sedangkan, indeks Kospi mendaki 1,05%, dan indeks Hang Seng maju 1,09%."Ekspektasi pertumbuhan telah menguat, di mana beberapa data ekonomi menunjukkan hasil yang mengejutkan. Apalagi, ada peluang untuk stimulus lanjutan. Selain itu pasar jelas sudah jenuh jual (oversold)," sebut Stephen Corry, kepala strategi investasi di LGT Group.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rilis PDB Aussie bikin bursa Asia kian perkasa
TOKYO. Bursa saham Asia kian berotot pada siang ini. Saham-saham regional menguat sebab investor lebih optimis terhadap perekonomian global. Pasar optimis, setelah Australia melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kuartal terakhir naik 1,3% dibanding periode sebelumnya. Kenaikan ini melampaui ekspektasi analis yang hanya sebesar 0,6%.Data tersebut semakin menguatkan kabar positif sebelumnya yang datang dari AS. Di luar ekspektasi, indeks industri sektor jasa AS naik per Mei. Padahal, para ekonom menduga akan terjadi penurunan.Tak heran, indeks acuan MSCI Asia Pacific melesat 1,1% pada pukul 12.55 waktu Tokyo. Beberapa bursa utama seperti, Nikkei 225 pun melejit 1,6%. Sedangkan, indeks Kospi mendaki 1,05%, dan indeks Hang Seng maju 1,09%."Ekspektasi pertumbuhan telah menguat, di mana beberapa data ekonomi menunjukkan hasil yang mengejutkan. Apalagi, ada peluang untuk stimulus lanjutan. Selain itu pasar jelas sudah jenuh jual (oversold)," sebut Stephen Corry, kepala strategi investasi di LGT Group.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News