JAKARTA. Pabrikan telepon seluler pintar (smartphone) BlackBerry, Research In Motion mengakui pihaknya telah memangkas pabriknya di berbagai penjuru dunia, salah satunya di Malaysia. Kusuma Lienandjadja, Director Government Relations Indonesia PT Research In Motion Indonesia, menjelaskan, dari 17 lokasi pabrik yang ada sebelumnya tersisa tinggal 3 pabrik yang ada di Taiwan, Mexico, dan Hungaria. "Saya tidak tahu kapan ditutupnya. Tetapi saat ini hanya tinggal 3 pabrik. Alasannya, karena bagian dari efisiensi perusahaan" ujar Kusuma kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Kusuma mengaku, RIM belum ada rencana membuka pabrik baru termasuk di Indonesia. Namun, dia memastikan, RIM akan mengontrak perusahaan lokal di Indonesia untuk memproduksi aksesoris BlackBerry seperti earphone, baterai, dan alat getar ponsel (vibrator). "Kami outsource aksesoris ke perusahaan lain. Pabrik earphone berlokasi di Cileungsi sedangkan baterai dan vibrator pabriknya ada di Batam," ujar Kusuma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RIM tutup 14 pabrik di sejumlah negara
JAKARTA. Pabrikan telepon seluler pintar (smartphone) BlackBerry, Research In Motion mengakui pihaknya telah memangkas pabriknya di berbagai penjuru dunia, salah satunya di Malaysia. Kusuma Lienandjadja, Director Government Relations Indonesia PT Research In Motion Indonesia, menjelaskan, dari 17 lokasi pabrik yang ada sebelumnya tersisa tinggal 3 pabrik yang ada di Taiwan, Mexico, dan Hungaria. "Saya tidak tahu kapan ditutupnya. Tetapi saat ini hanya tinggal 3 pabrik. Alasannya, karena bagian dari efisiensi perusahaan" ujar Kusuma kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Kusuma mengaku, RIM belum ada rencana membuka pabrik baru termasuk di Indonesia. Namun, dia memastikan, RIM akan mengontrak perusahaan lokal di Indonesia untuk memproduksi aksesoris BlackBerry seperti earphone, baterai, dan alat getar ponsel (vibrator). "Kami outsource aksesoris ke perusahaan lain. Pabrik earphone berlokasi di Cileungsi sedangkan baterai dan vibrator pabriknya ada di Batam," ujar Kusuma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News