KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rimba Makmur Utama (RMU) berhasil menduduki peringkat kedua terbaik untuk kategori Pelaku Usaha Besar dalam ajang
Indonesia’s SDGs Action Award 2023 yang diinisiasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ Bappenas). Tema tahun ini adalah ‘
Air, Energi, dan Pertanian menuju Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan’. Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada pembukaan acara SDGs Annual Conference 2023 di Yogyakarta pada tanggal 6 November 2023 kepada CEO PT RMU Dharsono Hartono.
PT RMU adalah perusahaan pengelola proyek Solusi Berbasis Alam yang didirikan dan dikelola menggunakan model bisnis restorasi ekosistem. Proyek Katingan Mentaya (KMP) adalah inisiatif restorasi gambut terbesar di dunia seluas 157,875 hektar di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan, melalui Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga: Rimba Makmur Utama (RMU) Bermitra Dengan Warga Katingan Kalteng Kelola Hutan Desa Dharsono menyampaikan terima kasih atas penghargaan Indonesia’s SDGs Action Award 2023 ini. “Kami bersyukur bahwa kegiatan proyek Katingan Mentaya berkontribusi positif terhadap pencapaian UN SDG di Indonesia. Penghargaan ini merupakan apresiasi nyata atas upaya kerja tim RMU selama lebih dari 10 tahun, yang didukung oleh banyak pihak, diantaranya KLHK, pemerintah provinsi, kabupaten, desa dan terutama masyarakat sekitar wilayah kerja kami,” kata Dharsono. “Iklim, Biodiversitas dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan pilar utama dalam upaya merestorasi dan menjaga ekosistem rawa gambut di wilayah kerja kami. Kami bekerjasama dengan masyarakat di 35 desa di sekitar wilayah KMP, untuk secara bersama menjaga hutan sembari melakukan pemberdayaan dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pendapatan dan kualitas hidup masyarakat sekitar. Kami bersyukur bahwa kegiatan di lapangan memberikan dampak positif bagi iklim, masyarakat, dan biodiversitas, ” ujar Dharsono dalam siaran pers, Kamis (9/11). SDG Specialist RMU/ KMP Yani Saloh mengatakan, “Kegiatan di lapangan terkait restorasi, menjaga hutan dan pemberdayaan masyarakat telah berkontribusi terhadap 17 Tujuan SDG dengan 84 spesifik target dan 190 spesifik indikator yang terintegrasi ke dalam Sistem Informasi Tahunan RMU (SIRETA) dan Miniserver SDGs.
Baca Juga: Tampelas, Desa Terpencil di Kalimantan Tengah, Segera Nikmati Fasilitas PLTS Kontribusi ini didukung oleh data-data yang dapat diverifikasi, dan setiap tahun dilaporkan secara transparan melalui SDG Report tahunan, termasuk kepada UN SDG Compaq. Hingga saat ini, PT RMU secara konsisten melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas terhadap staf dan secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi atas pencapaian SDG. Dharsono menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan KLHK, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa terhadap upaya RMU untuk melakukan restorasi ekosistem. “Tanpa dukungan mereka, kami tidak akan pernah bisa merealisasikan segala upaya ini. Kami juga menghaturkan terima kasih kepada kementerian PPN/BAPPENAS yang telah memberikan apresiasi berupa penghargaan Indonesia SDGs Action Awad 2023, yang sangat kami banggakan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Raih Sertifikasi BCorp, RMU Komitmen Standar Praktik Bisnis Tinggi Yani lebih lanjut memaparkan bahwa PT RMU akan tetap berkomitmen dalam implementasi SDG yang berkaitan dengan tema tahun ini, yaitu ‘Air, Energi dan Pertanian menuju Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan. “Kami berkomintmen menjaga ekosistem rawa gambut di wilayah kerja, yang memiliki fungsi ekologi penting untuk menjamin ketersedian dan kualitas air disekitarnya,” kata Yani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli