Ringgit Malaysia berjaya, CPO tertahan



JAKARTA. Setelah menyentuh level tertingginya dalam dua tahun terakhir, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) harus tergelincir. Tekanan ini datang setelah penguatan yang didulang mata uang Negeri Jiran.

Mengutip Bloomberg, Rabu (23/3) pukul 18.45 WIB harga CPO kontrak pengiriman Juni 2016 di Malaysia Derivative Exchange terpuruk 0,44% ke level RM 2.700 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Ringgit Malaysia terangkat ke posisi penguatan terbesar dalam dua hari sejak Januari 2016 lalu. Ini terjadi setelah pelaku pasar memandang posisi ringgit akan lebih stabil berkaca dari pergerakan harga minyak mentah yang bertahan di atas level US$ 41 per barel.


Tentunya pergerakan positif ringgit Malaysia menjadi penekan bagi harga CPO. “Bukan tidak mungkin RM menyentuh level 3,90 per dollar AS dalam satu atau bulan mendatang,” duga Divya Devesh, Singapore based foreign exchange strategist for Asia at Standard Chartered Plc.

Faktor ini menjadi penghalang bagi pergerakan CPO. “Ringgit Malaysia memang akan terus jadi faktor yang mempengaruhi pergerakan CPO. Kenaikan sudah terlampau tinggi jadi wajar ada dukungan koreksi teknikal juga,” papar Deddy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto