Rini klarifikasi pembangunan data center Singapura



JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soermarno akhirnya angkat bicara mengenai peresmian yang dilakukannya terhadap proyek pembangunan data center ketiga milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di Singapura. Mantan Menteri Perindustrian itu mengaku kaget kepulangannya dari rangkaian lawatan ke luar negeri justru berbuah kabar miring.

“Saya baru pulang dari RRT dan Prancis mendapatkan oleh-oleh tulisan mengenai Telkom dan Pelindo II,” ujar Rini Soemarno di rumah dinasnya, kemarin petang (20/6).

Tak tanggung-tanggung demi menjelaskan duduk persoalan itu, Menteri Rini juga turut menghadirkan beberapa jajaran direksi PT Telkomunikasi Indonesia Tbk. Menurutnya hal ini perlu dilakukan untuk memberikan penjelasan ke masyarakat mengenai apa sebenarnya fungsi BUMN sehingga tidak terkecoh dengan berita yang meresahkan.


Dalam kesempatan itu, Indra Utoyo, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pun menegaskan proyek data center ketiga yang dibangunnya pada 5 Juni kemarin bukan diperuntukkan untuk penyimpanan data milik negara. Sama seperti dua data centre yang sebelumnya, proyeknya kali ini juga membidik pangsa pasar perusahaan di Singapura. Kata dia, pembangunan data center tersebut sebenarnya merupakan proyek yang diperoleh anak usahanya Telin Singapura Pte Ltd melalui tender yang cukup ketat.

“Yang jelas kalau data di Singapura bukan data dari Indonesia karena sudah ada permennya dari kominfo kalau data-data keuangan apalagi government itu harus di dalam negeri,” tegasnya.

Menurutnya sejak beberapa tahun lalu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memang sudah mengembangkan sayap bisnisnya ke Singapura dengan membentuk anak usaha sendiri. Selama ini Telin Singapura Pte Ltd telah menjadi kontributor terbesar pendapatan internasional perseroan. Bahkan kini pendapatannya tercatat sudah mencapai angka Rp 1 triliun.

Asal tahu saja, akibat peresmian yang dilakukannya Rini Soemarno telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Ia dilaporkan oleh elemen masyarakat yang menamanakan diri Indonesia Club dengan tuduhan telah menjual aset negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie