Setiap anak muda punya cita-cita tersendiri untuk masa depan mereka. Ada yang memilih bekerja sebagai pegawai atau menjadi pengusaha. Termasuk tentang idealisme bekerja itu sendiri, ada yang berorientasi pada kebutuhan finansial semata, ada yang lebih dalam dari itu. Bisnis yang filosofis dan lebih dalam dari keuntungan finansial inilah yang sedang dibangun oleh seorang pemuda Indonesia bernama Edwin Pranata. Pemuda asal Bojonegoro, Jawa Timur ini rela kembali ke kampung halamannya setelah menyelesaikan studi S1 di negeri Paman Sam untuk mendirikan sebuah perusahaan makanan dan minuman. “Saya memang terpanggil untuk membangun sebuah binis dengan konsep berbeda dan itu tempatnya ya di kampung halaman saya, Bojonegoro,” terang Edwin. Dengan mengusung merek dagang Realfood, Edwin mewujudkan mimpi dan idealismenya. Realfood resmi berproduksi pada Maret 2016 lalu. Namun sejatinya, perusahaan ini berdiri sudah setahun sebelumnya. “Selama satu tahun, kami mengadakan riset bahan pangan apa yang sehat, asli Indonesia dan juga riset pasar,” ujar lulusan Seattle University ini.
Rintis perusahaan sosial manfaatkan TI (1)
Setiap anak muda punya cita-cita tersendiri untuk masa depan mereka. Ada yang memilih bekerja sebagai pegawai atau menjadi pengusaha. Termasuk tentang idealisme bekerja itu sendiri, ada yang berorientasi pada kebutuhan finansial semata, ada yang lebih dalam dari itu. Bisnis yang filosofis dan lebih dalam dari keuntungan finansial inilah yang sedang dibangun oleh seorang pemuda Indonesia bernama Edwin Pranata. Pemuda asal Bojonegoro, Jawa Timur ini rela kembali ke kampung halamannya setelah menyelesaikan studi S1 di negeri Paman Sam untuk mendirikan sebuah perusahaan makanan dan minuman. “Saya memang terpanggil untuk membangun sebuah binis dengan konsep berbeda dan itu tempatnya ya di kampung halaman saya, Bojonegoro,” terang Edwin. Dengan mengusung merek dagang Realfood, Edwin mewujudkan mimpi dan idealismenya. Realfood resmi berproduksi pada Maret 2016 lalu. Namun sejatinya, perusahaan ini berdiri sudah setahun sebelumnya. “Selama satu tahun, kami mengadakan riset bahan pangan apa yang sehat, asli Indonesia dan juga riset pasar,” ujar lulusan Seattle University ini.