KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merujuk riset yang dipublikasikan oleh Bloomberg, terdapat jajaran perusahaan sekuritas yang menangani equity and rights offering terbesar sepanjang tahun 2017 senilai total Rp 21,35 triliun. PT Mandiri Sekuritas (Mansek) berhasil menjadi jawara perusahaan sekuritas yang menangani equity and rights offering paling jumbo senilai total Rp 3,24 triliun dengan market share 15,17%. Sementara, di posisi kedua terdapat Credit Suisse mengantongi nilai Rp 2,09 triliun dengan pangsa pasar 9,77%. Ketiga PT Bahana Securities senilai Rp 1,74 triliun dengan market share 8,13%. Lalu keempat, ada Trimegah Securities dengan nominal Rp 1,59 triliun dengan pangsa pasar 7,46% dan Kelima, PT Danareksa Sekuritas senilai 1,28 trilun dengan market share 5,99%. Sedangkan di posisi keenam, ada DBS Group senilai Rp 1,19 triliun. Ketujuh, Citic Securities Co Ltd sebesar Rp 1,18 triliun. Kedelapan, Morgan Stanley senilai Rp 1,08 triliun. Kesembilan dan kesepuluh terdapat UBS dan BNP Paribas masing-masing senilai Rp 1,08 dan Rp 1,01 triliun. Dan di jajaran selanjutnya ada Deutsche Bank senilai Rp 1,01 triliun, CIMB Rp 698,41 miliar, Yuanta Financial Holding Co. Ltd senilai Rp 675,6 miliar. Kemudian, PT Sinarmas Securities dengan nilai Rp 640,62 miliar, PT Buana Capital Rp 388,07 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 282,33 miliar, RHB senilai Rp 271,33 miliar, PT BCA Sekuritas Rp 244,14 miliar, Lautandhana Securindo senilai Rp 214,67 miliar dan terakhir Indo Premier Securities senilai Rp 209,45 miliar. Direktur Mandiri Sekuritas Laksono W. Widodo mengatakan, sepanjang tahun 2017 perusahaan telah menangani lima perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) alias melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di tahun ini, Mansek akan menerima enam mandat perusahaan lagi yang akan IPO. "Keseluruhan masih swasta. Untuk realisasinya akan bertahap sepanjang tahun 2018," kata Laksono kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1). Meski enggan menyebut jati diri perusahaan yang akan IPO tersebut, Laksono memberi sedikit informasi terkait sektor perusahaan yang di antaranya berada di sektor health care, consumer, energy dan property.
Riset Bloomberg: Mansek jadi penguasa bisnis penjamin emisi 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merujuk riset yang dipublikasikan oleh Bloomberg, terdapat jajaran perusahaan sekuritas yang menangani equity and rights offering terbesar sepanjang tahun 2017 senilai total Rp 21,35 triliun. PT Mandiri Sekuritas (Mansek) berhasil menjadi jawara perusahaan sekuritas yang menangani equity and rights offering paling jumbo senilai total Rp 3,24 triliun dengan market share 15,17%. Sementara, di posisi kedua terdapat Credit Suisse mengantongi nilai Rp 2,09 triliun dengan pangsa pasar 9,77%. Ketiga PT Bahana Securities senilai Rp 1,74 triliun dengan market share 8,13%. Lalu keempat, ada Trimegah Securities dengan nominal Rp 1,59 triliun dengan pangsa pasar 7,46% dan Kelima, PT Danareksa Sekuritas senilai 1,28 trilun dengan market share 5,99%. Sedangkan di posisi keenam, ada DBS Group senilai Rp 1,19 triliun. Ketujuh, Citic Securities Co Ltd sebesar Rp 1,18 triliun. Kedelapan, Morgan Stanley senilai Rp 1,08 triliun. Kesembilan dan kesepuluh terdapat UBS dan BNP Paribas masing-masing senilai Rp 1,08 dan Rp 1,01 triliun. Dan di jajaran selanjutnya ada Deutsche Bank senilai Rp 1,01 triliun, CIMB Rp 698,41 miliar, Yuanta Financial Holding Co. Ltd senilai Rp 675,6 miliar. Kemudian, PT Sinarmas Securities dengan nilai Rp 640,62 miliar, PT Buana Capital Rp 388,07 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 282,33 miliar, RHB senilai Rp 271,33 miliar, PT BCA Sekuritas Rp 244,14 miliar, Lautandhana Securindo senilai Rp 214,67 miliar dan terakhir Indo Premier Securities senilai Rp 209,45 miliar. Direktur Mandiri Sekuritas Laksono W. Widodo mengatakan, sepanjang tahun 2017 perusahaan telah menangani lima perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) alias melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di tahun ini, Mansek akan menerima enam mandat perusahaan lagi yang akan IPO. "Keseluruhan masih swasta. Untuk realisasinya akan bertahap sepanjang tahun 2018," kata Laksono kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1). Meski enggan menyebut jati diri perusahaan yang akan IPO tersebut, Laksono memberi sedikit informasi terkait sektor perusahaan yang di antaranya berada di sektor health care, consumer, energy dan property.