KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Platform
buy now pay later, Kredivo melaporkan popularitas transaksi menggunakan layanan paylater melesat signifikan di sektor belanja offline. Transaksi paylater di merchant offline tumbuh 169% di sepanjang 2023. Capaian tersebut memberi kontribusi 27,7% terhadap total transaksi paylater. Hal ini terungkap dalam riset bersama yang dilakukan oleh Kredivo bersama
Katadata Insight Center (KIC). Risettersebut dilakukan terhadap transaksi online dan offline dengan lebih dari 2 juta sampel pengguna Kredivo di 34 provinsi Indonesia pada 2023. Kemudian dilakukan juga survei online pada 10 Maret – 7 April 2024, dengan total mencapai sekitar 7 ribu responden. Dengan adanya hasil temuan ini,
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari meyakini bahwa industri paylater sangat potensial untuk bertumbuh. “Temuan ini menarik, mulai dari pemerataan adopsi
paylater ke berbagai wilayah hingga kepuasan pengguna dari lintas generasi, semua ini menjadi penguat optimisme kami terhadap geliat industri Paylater ke depan,” katanya dalam acara konfrensi pers peluncuran laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia oleh Kredivo di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bukan hanya itu,
jumlah pengguna paylater untuk transaksi offline pada 2023 bertumbuh 30,9%. Padahal di 2022 hanya bertumbuh 17,1%. Jika ditelisik berdasarkan kota/kabupaten, pengguna paylater offline di tier satu bertumbuh 46,8% sedangkan pengguna paylater secara online tumbuh 50,5%. Baca Juga: OJK Akan Rilis Aturan Paylater, Begini Tanggapan Kredivo Untuk
tier dua pengguna paylater offline tumbuh 39,9%, tidak jauh berbeda untuk paylater secara online tumbuh 39,3%. Sementara untuk tier triga rasionya masih terbilang kecil yakin transaksi offline tumbuh 13,2% dan transaksi online 10,2%. Untuk kategori usia, pengguna di rentan umur 26 sampai 35 tahun tercatat bertumbuh signifikan sebesar 45,1% untuk transaksi secara online, lalu transaksi secara offline tumbuh 40,8%. Ada yang menarik, pengguna dengan usia diatas 55 tahun ternyata mengalami pertumbuhan sekitar 1%.
Pertumbuhan aktivitas belanja
offline ini juga didorong oleh kemudahan dalam memeriksa dan mencoba produk dengan persentase 78,8%, serta pengalaman belanja yang lebih personal melalui interaksi langsung dengan penjual sebesar 45,2%. Baca Juga: Antisipasi Kegiatan Terkait Judi Online, Kredivo Perketat Keamanan Dalam kesempatan yang sama, Executive Director Katadata Insight Center, Adek Media Roza mengungkapkan data ini menunjukan bahwa penetrasi
paylater yang semakin merata di Indonesia menjadi salah satu metode yang patuh diperhitungkan dalam melakukan pembayaran. “Selama 2023, transaksi Paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi. Bahkan, persentase jumlah transaksi
paylater secara offline di kota-kota tier 2 dan tier 3 juga bertumbuh,” kata Adek Media Roza. Akhir kata Indina berharap agar hasil riset ini dapat bermanfaat bagi seluruh stakeholder, bukan hanya pelaku industri namun juga regulator untuk bersama-sama mendorong kemajuan paylater di Indonesia.
“Kredivo pun senantiasa berinovasi agar Paylater dapat terus menjadi pembuka akses layanan keuangan bagi masyarakat sekaligus metode pembayaran pilihan baik di merchant online maupun offline,” tutup Indina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih