KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara sudah mulai agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai hal ini. Menurutnya, langkah yang diambil oleh para otoritas moneter negara lain bisa meningkatkan cost of fund di semua sektor. Dalam tanggapan atas pandangan fraksi DPR RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2023, Sri Mulyani mengungkapkan, langkah tersebut berpotensi membuat likuiditas global semakin ketat. Ini lalu mendorong peningkatan imbal hasil (yield) surat utang AS atau US Treasury dan berpengaruh pada negara maju lainnya. “Ini akan menambah volatilitas di pasar keuangan global, yang mendorong keluarnya arus modal seiring dengan peningkatan risiko yang terjadi di negara berkembang, dan membuat cost of fund menjadi lebih tinggi,” jelas Sri Mulyani, Selasa (31/5).
Risiko Cost of Fund Lebih Tinggi, Tambahan Beban Bagi APBN 2023
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara sudah mulai agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai hal ini. Menurutnya, langkah yang diambil oleh para otoritas moneter negara lain bisa meningkatkan cost of fund di semua sektor. Dalam tanggapan atas pandangan fraksi DPR RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2023, Sri Mulyani mengungkapkan, langkah tersebut berpotensi membuat likuiditas global semakin ketat. Ini lalu mendorong peningkatan imbal hasil (yield) surat utang AS atau US Treasury dan berpengaruh pada negara maju lainnya. “Ini akan menambah volatilitas di pasar keuangan global, yang mendorong keluarnya arus modal seiring dengan peningkatan risiko yang terjadi di negara berkembang, dan membuat cost of fund menjadi lebih tinggi,” jelas Sri Mulyani, Selasa (31/5).