KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diserang dampak persebaran virus corona atau Covid-19, risiko gagal bayar utang perusahaan berpotensi meningkat. Salah satu perusahaan yang menunjukkan gejala tersebut, salah satunya PT IndoSterling Optima Investa. Dalam surat yang dimiliki Kontan, diketahui bahwa PT IndoSterling Optima Investa meminta perpanjangan waktu masa investasi dari nasabahnya. Surat juga dibubuhi tandatangan dari Sean William Henley selaku Direktur PT IndoSterling Optima Investa, yang juga Komisaris dari PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) yang hari ini (4/6) baru melakukan initial public offering (IPO). Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa surat utang bernama IndoSterling High Yield Promissory Notes (HYPN) meminta perpanjangan masa investasi. Menjanjikan kupon 13% per tahun, nasabah HYPN menempatkan dana selama 12 bulan terhitung sejak awal kuartal II-2019.
Risiko default meningkat, investor perlu lebih cermat memilih surat utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diserang dampak persebaran virus corona atau Covid-19, risiko gagal bayar utang perusahaan berpotensi meningkat. Salah satu perusahaan yang menunjukkan gejala tersebut, salah satunya PT IndoSterling Optima Investa. Dalam surat yang dimiliki Kontan, diketahui bahwa PT IndoSterling Optima Investa meminta perpanjangan waktu masa investasi dari nasabahnya. Surat juga dibubuhi tandatangan dari Sean William Henley selaku Direktur PT IndoSterling Optima Investa, yang juga Komisaris dari PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) yang hari ini (4/6) baru melakukan initial public offering (IPO). Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa surat utang bernama IndoSterling High Yield Promissory Notes (HYPN) meminta perpanjangan masa investasi. Menjanjikan kupon 13% per tahun, nasabah HYPN menempatkan dana selama 12 bulan terhitung sejak awal kuartal II-2019.