Risiko Gagal Bayar AS Membayangi Keputusan Suku Bunga di Korsel dan Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Korea Selatan dan Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Kamis (25/5/2023). Namun, keputusan suku bunga bank sentral kedua negara disinyalir akan dibayangi oleh kecemasan di seluruh pasar dunia bahwa AS dapat mengalami kegagalan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hal itu akan menimbulkan bencana bagi ekonomi global.

Mengutip Reuters, Bank of Korea (BOK) dan Bank Indonesia (BI) sama-sama diprediksi untuk mempertahankan suku bunga acuan masing-masing sebesar 3,50% dan 5,75%, dan mempertahankannya hingga kuartal ketiga sebelum mengalami perubahan.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOK akan memangkas suku bunga pada kuartal keempat. Sementara, BI akan melonggarkan kebijakan awal tahun depan. Dampak bagi pasar, terutama pasar mata uang, kemungkinan besar akan datang dari pernyataan kebijakan tersebut.


Won telah mengalami sedikit penguatan pada minggu ini, dan sempat mencapai level tertinggi satu bulan pada hari Selasa di dekat 1.300 per dolar. 

Baca Juga: Wall Street: Dow Jatuh 200 Poin karena Drama Plafon Utang AS Berlanjut, Rabu (24/5)

Sementara, rupiah telah bergerak sebaliknya baru-baru ini, dengan melemah dari level tertinggi satu tahun di awal bulan untuk diperdagangkan kembali ke 15.000 per dolar.

Apa pun pendorong harga dan sentimen pasar regional pada hari Kamis, gambaran yang lebih besar akan didominasi oleh satu hari lagi tanpa kesepakatan di Washington untuk menaikkan batas utang federal sebesar US$ 31,4 triliun.

Pembicaraan antara petinggi Partai Republik dan Demokrat terus berlanjut. Akan tetapi, semakin lama mereka tanpa kata sepakat, semakin banyak investor yang gugup. Dengan potensi pemerintah AS beberapa hari lagi dari posisi gagal bayar atau default, imbal hasil beberapa surat utang AS yang jatuh tempo pada awal Juni melonjak di atas 7%.

Baca Juga: FOMC Minutes Akan Mempengaruhi Pergerakan Rupiah pada Kamis (25/5)

Saat ketakutan plafon utang mendorong imbal hasil bertanggal ultra-pendek, pasar suku bunga terus mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Fed bulan depan. Ini cukup aneh, mengingat The Fed pasti tidak akan menaikkan suku bunga jika AS gagal bayar.

Berikut adalah tiga perkembangan utama pada hari Kamis (25/5/2023) yang patut dicermati:

- Keputusan suku bunga Korea Selatan

- Keputusan suku bunga Indonesia

- PDB Singapura (Q1)

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie