Risiko geopolitik naik, bursa Asia tertekan



SINGAPURA. Bursa Asia tertekan pada transaksi perdagangan Senin (3/6) pagi. Data CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,56% di awal perdagangan.

Sedangkan indeks Kospi turun 0,47%. Sementara itu, indeks ASX 200 Australia berhasil kembali ke zona positif dan ditransaksikan naik 0,03% setelah sempat turun di awal transaksi perdagangan.

Tertekannya bursa Asia dipicu oleh kian meningkatnya risiko geopolitik di Asia setelah Korea Utara menembakkan tigal rudal balistik ke zona ekonomi eksklusif Jepang.


Berdasarkan informasi dari pemerintah Korea Selatan, Korea Utara menembakkan sejumlah rudal di kawasan pantai sebelah timur, yang terbang sekitar 1.000 kilometer (620 mil). Sedangkan pemerintah Jepang memberikan konfirmasi bahwa ada sekitar tiga rudal yang mendarat ke wilayah zona ekonomi ekslusif mereka. Jepang menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi negara terisolir itu untuk melakukan aksi provokasi lebih jauh lagi.

Di sisi lain, kecemasan mengenai perekonomian global juga muncul. Kondisi ini dipicu oleh melorotnya tingkat pertumbuhan global akibat tren negatif yang muncul seperti deglobalisasi dan proteksionism.

China juga mematok pertumbuhan ekonominya menjadi 6,5% pada tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dibanding target pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 6,5% hingga 7%.

Sementara itu, indeks dollar pagi ini diperdagangkan di level 101,43 setelah turun dari posisi 102 pada pekan lalu akibat pernyataan kenaikan suku bunga acuan Janet Yellen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie