KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia menunjukkan perlambatan pada Mei 2025 menjadi 6,8% yoy dibandingkan April tumbuh 8,2%, yang berasal dari ULN pemerintah yang tumbuh 9,8% yoy dan ULN swasta yang terkontraksi 0,9% yoy. Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai kondisi ini mengindikasikan bahwa kebutuhan pendanaan pemerintah mulai terpenuhi di semester I-2025 sehingga tak lagi agresif menjaring utang luar negeri, sementara swasta dinilai mengerem ketergantungan pendanaan utang luar negerinya di tengah gejolak global. "Ini tentu menjadi sinyal kalau kebutuhan pendanaan pemerintah kelihatannya pelan-pelan sudah terpenuhi, terutama untuk kebutuhan periode kuartal ke-2 atau semester pertama," kata Myrdal kepada Kontan, Senin (15/7).
Risiko Global Membayangi, Swasta dan Pemerintah Mengerem Utang Luar Negeri
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia menunjukkan perlambatan pada Mei 2025 menjadi 6,8% yoy dibandingkan April tumbuh 8,2%, yang berasal dari ULN pemerintah yang tumbuh 9,8% yoy dan ULN swasta yang terkontraksi 0,9% yoy. Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai kondisi ini mengindikasikan bahwa kebutuhan pendanaan pemerintah mulai terpenuhi di semester I-2025 sehingga tak lagi agresif menjaring utang luar negeri, sementara swasta dinilai mengerem ketergantungan pendanaan utang luar negerinya di tengah gejolak global. "Ini tentu menjadi sinyal kalau kebutuhan pendanaan pemerintah kelihatannya pelan-pelan sudah terpenuhi, terutama untuk kebutuhan periode kuartal ke-2 atau semester pertama," kata Myrdal kepada Kontan, Senin (15/7).
TAG: