JAKARTA. Membaiknya perekonomian domestik memicu turunnya credit default swap (CDS) atau acuan risiko investasi di Indonesia. Level CDS obligasi Indonesia tenor lima tahun turun menjadi 193 pada akhir Mei 2016 dari akhir 2015 lalu sebesar 230,51. Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengatakan, pemicu penurunan CDS adalah ekonomi Indonesia masih tumbuh 5% year on year (yoy), di tengah gejolak ekonomi global. Inflasi juga terjaga di 3,3% yoy Mei 2016. Demikian juga dengan niai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang stabil di Rp 13.052-Rp 13.964 dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 14.693 per dollar AS.
Risiko investasi Indonesia membaik
JAKARTA. Membaiknya perekonomian domestik memicu turunnya credit default swap (CDS) atau acuan risiko investasi di Indonesia. Level CDS obligasi Indonesia tenor lima tahun turun menjadi 193 pada akhir Mei 2016 dari akhir 2015 lalu sebesar 230,51. Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengatakan, pemicu penurunan CDS adalah ekonomi Indonesia masih tumbuh 5% year on year (yoy), di tengah gejolak ekonomi global. Inflasi juga terjaga di 3,3% yoy Mei 2016. Demikian juga dengan niai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang stabil di Rp 13.052-Rp 13.964 dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 14.693 per dollar AS.