JAKARTA. Premi risiko investasi di Indonesia semakin menurun. Ini tercermin dari credit default swap (CDS) Indonesia tenor 10 tahun yang cenderung menurun. Kemarin, CDS Indonesia berada di posisi 255,60. Bahkan, Jumat lalu (7/3), CDS Indonesia sempat menyentuh level terendah sejak Oktober 2013 di 242,46. CDS tak ubahnya asuransi kredit. Instrumen derivatif ini menjadi salah satu indikator persepsi tentang risiko investasi di pasar keuangan suatu negara. Makin tinggi angka CDS, makin tinggi pula risikonya. Kian rendah CDS, makin minim pula risikonya. Fakhrul Aufa, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai, inflasi yang mulai rendah dan kenaikan cadangan devisa Indonesia, menurunkan posisi CDS. Sebagai gambaran, Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2014 sebesar US$ 102,74 miliar, naik dari posisi Januari 2014 yang sebanyak US$ 100,65 miliar.
Risiko investasi Indonesia semakin menurun
JAKARTA. Premi risiko investasi di Indonesia semakin menurun. Ini tercermin dari credit default swap (CDS) Indonesia tenor 10 tahun yang cenderung menurun. Kemarin, CDS Indonesia berada di posisi 255,60. Bahkan, Jumat lalu (7/3), CDS Indonesia sempat menyentuh level terendah sejak Oktober 2013 di 242,46. CDS tak ubahnya asuransi kredit. Instrumen derivatif ini menjadi salah satu indikator persepsi tentang risiko investasi di pasar keuangan suatu negara. Makin tinggi angka CDS, makin tinggi pula risikonya. Kian rendah CDS, makin minim pula risikonya. Fakhrul Aufa, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai, inflasi yang mulai rendah dan kenaikan cadangan devisa Indonesia, menurunkan posisi CDS. Sebagai gambaran, Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2014 sebesar US$ 102,74 miliar, naik dari posisi Januari 2014 yang sebanyak US$ 100,65 miliar.