Jakarta. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) mengingatkan agar setiap bayi baru lahir selalu diberikan air susu ibu (ASI), terutama dalam saju jam setelah kelahiran. UNICEF mengungkapkan lebih dari separuh bayi yang tidak diberi ASI saat baru lahir beriisko meningkatkan berbagai penyakit serius bahkan kematian. Memberi ASI dalam saju jam setelah lahir sangat bermanfaat sebab ada nutrisi penting dan antibodi dalam ASI yang keluar. Selain itu, kontak kulit antara ibu dan anak dapat melindungi mereka. Dilansir dari Foxnews, UNICEF menyatakan menunda menyusui 2 hingga 23 jam setelah melahirkan meningkatkan risiko bayi meninggal sebesar 40%. Sementara menunda 24 jam atau lebih meningkatkan risiko kematian hingga 80%.
Risiko jika bayi lahir telat diberi ASI
Jakarta. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) mengingatkan agar setiap bayi baru lahir selalu diberikan air susu ibu (ASI), terutama dalam saju jam setelah kelahiran. UNICEF mengungkapkan lebih dari separuh bayi yang tidak diberi ASI saat baru lahir beriisko meningkatkan berbagai penyakit serius bahkan kematian. Memberi ASI dalam saju jam setelah lahir sangat bermanfaat sebab ada nutrisi penting dan antibodi dalam ASI yang keluar. Selain itu, kontak kulit antara ibu dan anak dapat melindungi mereka. Dilansir dari Foxnews, UNICEF menyatakan menunda menyusui 2 hingga 23 jam setelah melahirkan meningkatkan risiko bayi meninggal sebesar 40%. Sementara menunda 24 jam atau lebih meningkatkan risiko kematian hingga 80%.