KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir sudah mengantisipasi risiko kredit properti. Hal ini seiring dengan rasio kredit bermasalah dari rumah susun dan ruko yang masih tinggi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) secara industri sampai April 2018 rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit kepemilikan rumah (KPR) rumah susun tipe sampai 21 meter persegi (m²) sebesar 6,36%. Selain itu NPL kredit kepemilikan ruko atau rukan juga cukup tinggi sebesar 4,6%. Sumber kontan.co.id menyebut, risiko kredit properti ini tidak hanya dilihat dari rasio kredit bermasalah atau NPL saja. Tapi memang kondisi secondary market untuk bisnis properti khususnya ruko saat ini juga cukup seret.
Risiko kredit properti tinggi, ini strategi yang ditempuh bankir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir sudah mengantisipasi risiko kredit properti. Hal ini seiring dengan rasio kredit bermasalah dari rumah susun dan ruko yang masih tinggi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) secara industri sampai April 2018 rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit kepemilikan rumah (KPR) rumah susun tipe sampai 21 meter persegi (m²) sebesar 6,36%. Selain itu NPL kredit kepemilikan ruko atau rukan juga cukup tinggi sebesar 4,6%. Sumber kontan.co.id menyebut, risiko kredit properti ini tidak hanya dilihat dari rasio kredit bermasalah atau NPL saja. Tapi memang kondisi secondary market untuk bisnis properti khususnya ruko saat ini juga cukup seret.