KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko likuiditas merupakan momok yang harus dihadapi industri perbankan sampai akhir tahun dan pada tahun depan. Risiko likuiditas ini berbeda-beda tergantung kelompok bank. Nah, bank kecil diperkirakan bakal merasakan efek terbesar akibat perebutan likuiditas. Selain persaingan memperebutkan dana pihak ketiga antar kelompok bank, bank kecil juga harus menghadapi persaingan memperebutkan dana dengan instrument investasi lain seperti ORI, Sukri dan SBR. Menanggapi hal ini, Henky Suryaputra Chief Financial Officer Bank Sahabat Sampoerna mengaku sudah memiliki strategi untuk mengatasi risiko likuiditas. “Kami tidak ingin ikut terpengaruh ke perang bunga degan bank lain,” kata Henky kepada kontan.co.id, Rabu (28/11).
Risiko likuiditas bank kecil paling besar, ini komentar bankir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko likuiditas merupakan momok yang harus dihadapi industri perbankan sampai akhir tahun dan pada tahun depan. Risiko likuiditas ini berbeda-beda tergantung kelompok bank. Nah, bank kecil diperkirakan bakal merasakan efek terbesar akibat perebutan likuiditas. Selain persaingan memperebutkan dana pihak ketiga antar kelompok bank, bank kecil juga harus menghadapi persaingan memperebutkan dana dengan instrument investasi lain seperti ORI, Sukri dan SBR. Menanggapi hal ini, Henky Suryaputra Chief Financial Officer Bank Sahabat Sampoerna mengaku sudah memiliki strategi untuk mengatasi risiko likuiditas. “Kami tidak ingin ikut terpengaruh ke perang bunga degan bank lain,” kata Henky kepada kontan.co.id, Rabu (28/11).