KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bullish pasar saham domestik belum berakhir. Akhir pekan lalu (19/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengukir rekor baru lagi dan ditutup menguat 0,28% ke level 6.490,90. Namun hati-hati, risiko harus diwaspadai seiring naiknya valuasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akhir pekan lalu, price earning ratio (PER) IHSG di level 18,92 kali. Angka ini di atas PER indeks SET Thailand 17,03 kali, Shanghai 16,85 kali, Hang Seng 14,93 kali, Straits Times 11,59 kali dan KOSPI 10,50 kali. Head of Intermediary Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo menyebutkan, salah satu sentimen negatif yang perlu diwaspadai investor adalah rebalancing indeks MSCI Emerging Market, Mei 2018. Sebab, MSCI berpeluang akan memasukkan portofolio saham dari pasar modal Arab Saudi. "Jika Arab Saudi masuk, ini risiko bagi Indonesia," ungkap Teddy kepada KONTAN, Jumat pekan lalu.
Risiko mengadang tren bullish bursa saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bullish pasar saham domestik belum berakhir. Akhir pekan lalu (19/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengukir rekor baru lagi dan ditutup menguat 0,28% ke level 6.490,90. Namun hati-hati, risiko harus diwaspadai seiring naiknya valuasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akhir pekan lalu, price earning ratio (PER) IHSG di level 18,92 kali. Angka ini di atas PER indeks SET Thailand 17,03 kali, Shanghai 16,85 kali, Hang Seng 14,93 kali, Straits Times 11,59 kali dan KOSPI 10,50 kali. Head of Intermediary Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo menyebutkan, salah satu sentimen negatif yang perlu diwaspadai investor adalah rebalancing indeks MSCI Emerging Market, Mei 2018. Sebab, MSCI berpeluang akan memasukkan portofolio saham dari pasar modal Arab Saudi. "Jika Arab Saudi masuk, ini risiko bagi Indonesia," ungkap Teddy kepada KONTAN, Jumat pekan lalu.