KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang belum reda hingga saat ini meningkatkan risiko perusahaan yang ingin menerbitkan Surat utang jangka menengah atau lebih dikenal dengan istilah Medium Term Note (MTN). Sementara, Direktur KSEI Syafruddin mengatakan jumlah MTN yang akan jatuh tempo di tahun ini sekitar Rp 12 tirliun. Biasanya untuk memenuhi kewajiban pembayaran saat MTN jatuh tempo, para perusahaan melakukan refinancing. Namun, tidak dipungkiri di tengah pandemi yang belum reda, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan risiko perusahaan dalam menerbitkan surat utang jadi lebih tinggi. Alhasil, secara keseluruhan Fikri memproyeksikan penerbitan MTN di tahun ini belum akan setinggi penerbitan MTN di 2018-2019.
Risiko meningkat, penerbitan MTN tertekan di tengah pandemi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang belum reda hingga saat ini meningkatkan risiko perusahaan yang ingin menerbitkan Surat utang jangka menengah atau lebih dikenal dengan istilah Medium Term Note (MTN). Sementara, Direktur KSEI Syafruddin mengatakan jumlah MTN yang akan jatuh tempo di tahun ini sekitar Rp 12 tirliun. Biasanya untuk memenuhi kewajiban pembayaran saat MTN jatuh tempo, para perusahaan melakukan refinancing. Namun, tidak dipungkiri di tengah pandemi yang belum reda, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan risiko perusahaan dalam menerbitkan surat utang jadi lebih tinggi. Alhasil, secara keseluruhan Fikri memproyeksikan penerbitan MTN di tahun ini belum akan setinggi penerbitan MTN di 2018-2019.