KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ritel di bisnis asuransi umum dinilai punya prospek yang cerah. Di samping itu, ada sejumlah keunggulan yang bisa didapat oleh pemain dari pasar ini. Salah satunya menurut Direktur Utama PT MNC Insurance Sylvy Setiawan adalah dari profil risiko yang lebih ringan. Berbeda dengan pasar korporat, nilai pertanggungan dari produk-produk ritel tentu lebih kecil. Sehingga potensi nilai klaimnya pun lebih rendah. Di samping itu, nasabah dari pasar ritel juga tersebar. "Sehingga penyebaran dari risikonya juga lebih baik," kata dia belum lama ini. Bagi MNC Insurance sendiri, segmen ritel menjadi kontributor utama bisnis perseroan dengan porsi mencapai 60% dari total premi. Tahun ini, kontribusi tersebut ditargetkan terjaga. Sementara Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengakui keuntungan lain yang bisa didapat dari segmen ini adalah margin yang lebih besar ketimbang produk di pasar korporat. Namun agar margin ini bisa terasa, ia menyebut harus dibarengi oleh volume yang besar pula. Karena itu, volume penjualan produk ini pun disebutnya sebagai salah satu tantangan di pasar ritel. "Misalnya dari sisi tenaga pemasar agensi jumlahnya masih belum banyak," ungkap Dadang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Risiko mini, asuransi umum ritel masih menjanjikan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ritel di bisnis asuransi umum dinilai punya prospek yang cerah. Di samping itu, ada sejumlah keunggulan yang bisa didapat oleh pemain dari pasar ini. Salah satunya menurut Direktur Utama PT MNC Insurance Sylvy Setiawan adalah dari profil risiko yang lebih ringan. Berbeda dengan pasar korporat, nilai pertanggungan dari produk-produk ritel tentu lebih kecil. Sehingga potensi nilai klaimnya pun lebih rendah. Di samping itu, nasabah dari pasar ritel juga tersebar. "Sehingga penyebaran dari risikonya juga lebih baik," kata dia belum lama ini. Bagi MNC Insurance sendiri, segmen ritel menjadi kontributor utama bisnis perseroan dengan porsi mencapai 60% dari total premi. Tahun ini, kontribusi tersebut ditargetkan terjaga. Sementara Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengakui keuntungan lain yang bisa didapat dari segmen ini adalah margin yang lebih besar ketimbang produk di pasar korporat. Namun agar margin ini bisa terasa, ia menyebut harus dibarengi oleh volume yang besar pula. Karena itu, volume penjualan produk ini pun disebutnya sebagai salah satu tantangan di pasar ritel. "Misalnya dari sisi tenaga pemasar agensi jumlahnya masih belum banyak," ungkap Dadang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
