JAKARTA. Menolak menyetujui kenaikan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi, Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih untuk menyetujui kenaikan harga gas elpiji 12 kg sesuai keinginan Pertamina yakni Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg. Menteri Koordinator Ekonomoi Chaerul Tanjung beralasan, pengguna elpiji 12 kg adalah kalangan menengah atas sehingga kenaikan harga elpiji tak akan berdampak besar ke masyarakat, alias minim risikonya. "Jadi, pemerintah mendukung usulan Pertamina," tandas Chaerul yang karib disebut CT usai rapat koordinasi, Senin (8/9). Apalagi, harga gas elpiji 12 kg saat ini sudah tak lagi ekonomis. Berdasarkan hitungan Pertamina, harga gas elpiji mencapai Rp 12.100 per kg. Hanya, hingga kini, Pertamina menjual elpiji ke konsumen hanya Rp 6.100 per kg.
Risiko minim, SBY setuju harga elpiji naik
JAKARTA. Menolak menyetujui kenaikan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi, Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih untuk menyetujui kenaikan harga gas elpiji 12 kg sesuai keinginan Pertamina yakni Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kg. Menteri Koordinator Ekonomoi Chaerul Tanjung beralasan, pengguna elpiji 12 kg adalah kalangan menengah atas sehingga kenaikan harga elpiji tak akan berdampak besar ke masyarakat, alias minim risikonya. "Jadi, pemerintah mendukung usulan Pertamina," tandas Chaerul yang karib disebut CT usai rapat koordinasi, Senin (8/9). Apalagi, harga gas elpiji 12 kg saat ini sudah tak lagi ekonomis. Berdasarkan hitungan Pertamina, harga gas elpiji mencapai Rp 12.100 per kg. Hanya, hingga kini, Pertamina menjual elpiji ke konsumen hanya Rp 6.100 per kg.