NEW YORK. Janet Yellen, Chair Federal Reserve menandai beberapa titik risiko perekonomian Amerika Serikat (AS). Selain mengendurnya laju pemberantasan pengangguran, Yellen melihat sektor perumahan dan konflik geopolitik sebagai risiko terhadap perekonomian AS. Yellen menilai, meskipun perbaikan tingkat tenaga kerja patut diapresiasi, namun tingkat pengangguran masih bertahan di level yang tinggi. Dia juga menilai, kenaikan kompensasi pekerja harus diperhatikan. Kabar baiknya, Yellen berkespektasi, perekonomian AS akan bergerak lebih cepat ketimbang tahun lalu. Namun, risiko tetap ada, yaitu ketegangan geopolitik dan stagnasi di industri perumahan. Dia juga menandai gerakan investor yang mulai mencari untung meski berisiko di tengah tren suku bunga rendah. "Beberapa aksi mencari-untung adalah hal yang nyata," kata Yellen di Joint Economic Comittee, Rabu (7/5). Dalam Federal Open Market Committee (FOMC) sebelumnya, Yellen juga sudah menggarisbawahi risiko sektor properti. Menurut dia, pemulihan sektor ini dari stagnasi akan berlanjut lebih lama dibanding fase sebelumnya. Di sisi lain, valuasi di pasar saham secara keseluruhan dan harga properti hunian masih berjalan seperti biasa. Dia juga mengatakan, perbankan telah meningkatkan likuiditas dan modal, dan instrumen stress test membantu membangun kepercayaan diri menghadapi gejolak ekonomi.
Risiko properti dan konflik geopolitik ancaman AS
NEW YORK. Janet Yellen, Chair Federal Reserve menandai beberapa titik risiko perekonomian Amerika Serikat (AS). Selain mengendurnya laju pemberantasan pengangguran, Yellen melihat sektor perumahan dan konflik geopolitik sebagai risiko terhadap perekonomian AS. Yellen menilai, meskipun perbaikan tingkat tenaga kerja patut diapresiasi, namun tingkat pengangguran masih bertahan di level yang tinggi. Dia juga menilai, kenaikan kompensasi pekerja harus diperhatikan. Kabar baiknya, Yellen berkespektasi, perekonomian AS akan bergerak lebih cepat ketimbang tahun lalu. Namun, risiko tetap ada, yaitu ketegangan geopolitik dan stagnasi di industri perumahan. Dia juga menandai gerakan investor yang mulai mencari untung meski berisiko di tengah tren suku bunga rendah. "Beberapa aksi mencari-untung adalah hal yang nyata," kata Yellen di Joint Economic Comittee, Rabu (7/5). Dalam Federal Open Market Committee (FOMC) sebelumnya, Yellen juga sudah menggarisbawahi risiko sektor properti. Menurut dia, pemulihan sektor ini dari stagnasi akan berlanjut lebih lama dibanding fase sebelumnya. Di sisi lain, valuasi di pasar saham secara keseluruhan dan harga properti hunian masih berjalan seperti biasa. Dia juga mengatakan, perbankan telah meningkatkan likuiditas dan modal, dan instrumen stress test membantu membangun kepercayaan diri menghadapi gejolak ekonomi.