Risiko Segmen UMKM Naik, BRI Atur Ulang Komposisi Kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu bank yang fokus pada pembiayaan UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mesti merespons dengan cepat tren peningkatan risiko kredit di segmen UMKM. Di mana, secara industri, Non Performing Loan (NPL) segmen UMKM tengah menjadi sorotan.

Hingga periode semester I-2024, secara tahunan, BRI mencatat NPL secara bank only naik 10 basis poin (bps) menjadi 3,21%. Secara rinci, segmen kecil dan mikro naik 76 bps dan 72 bps menjadi 5,05% dan 2,95%.

Di saat yang sama, BRI terbantu dengan membaiknya kualitas kredit di segmen korporasi. Sebab, ada perbaikan NPL korporasi  yang cukup signifikan dari 4,83% menjadi sekitar 3,07%.


Dinamika risiko kredit di beberapa segmen tersebut, tampaknya, mempengaruhi komposisi kredit yang dimiliki BRI. 

Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Saham BBRI Terkoreksi Dua Hari Berturut-Turut

Bank yang dekat dengan wong cilik ini justru mulai nyaman dengan segmen korporasi yang kontribusinya hingga separuh pertama 2024 menjadi 18%, naik dari periode sama tahun lalu yang berkontribusi sekitar 15,5%.

Di sisi lain, portofolio kredit BRI di segmen kecil dan mikro cenderung turun. Porsi segmen kredit kecil turun dari 18,9% ke 17,4%, sementara segmen kredit mikro turun dari 48,1% ke 46,6%.

Direktur Utama BRI Sunarso membenarkan bahwa hal ini menjadi salah satu strategi yang diterapkan oleh bank pelat merah ini. Ia bilang, jika memang sedang ada pemburukan kualitas di segmen tertentu, tak perlu dipaksakan untuk tumbuh.

“Jangan memaksakan diri untuk tumbuh di situ. Karena begitu kita kasih kredit, 3 bulan macet, kasih kredit, 6 bulan macet. itu jangan sampai terjadi dan kita harus tetap tumbuh di UMKM tapi sangat selektif,” ujar Sunarso, Kamis (25/7).

Sunarso menambahkan, dalam hal ini, BRI telah memperketat kriteria risk acceptance dan portfolio guideline. Sementara, portofolio kredit yang sudah menjadi aset bank juga dipilah mana yang masih baik dan yang masih kadang bermasalah.

Baca Juga: UMKM dan Perbankan Sambut Opsi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Untuk kredit-kredit bermasalah BRI akan membuka opsi restrukturisasi. Sunarso menegaskan, BRI masih dapat melakukan restrukturisasi sesuai ketentuan umum yang berlaku dan selama ini memang dilakukan oleh bank.

“Kalau sudah tidak bisa direstrukturisasi ya terpaksa hapus buku, tapi di situlah pencadangan akan berbicara,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi