JAKARTA. Penetapan alokasi dana subsidi energi yang lebih rendah di dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 menambah risiko bagi pemerintah. Dalam APBNP 2017, nilai subsidi ditetapkan hanya sebesar Rp 89,86 triliun, lebih kecil dari usulan pemerintah di nota keuangan RAPBN-P 2017 dan kesepakatan antara panitia kerja (panja) belanja (lihat tabel). Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani menjelaskan, perubahan anggaran subsidi energi dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada saat ini. Anggaran subsidi listrik, misalnya, telah memperhitungkan kebijakan pemerintah. "Bahwa yang (golongan) 450 volt ampere tetap dikasih (subsidi) dan 900 volt ampere dan yang dinilai miskin tetap dikasih subsidi dengan penambahan 2,4 juta pelanggan," katanya, Kamis (27/7). Nilai subsidi juga bergantung pada sejumlah parameter, seperti harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan kurs rupiah. "Itu bisa menyebabkan deviasi, tetapi deviasi itu ditentukan oleh audit. Audit yang menentukan apakah itu kelebihan atau kekurangan," tambah Askolani.
Risiko tinggi hantui anggaran mepet subsidi energi
JAKARTA. Penetapan alokasi dana subsidi energi yang lebih rendah di dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 menambah risiko bagi pemerintah. Dalam APBNP 2017, nilai subsidi ditetapkan hanya sebesar Rp 89,86 triliun, lebih kecil dari usulan pemerintah di nota keuangan RAPBN-P 2017 dan kesepakatan antara panitia kerja (panja) belanja (lihat tabel). Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani menjelaskan, perubahan anggaran subsidi energi dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada saat ini. Anggaran subsidi listrik, misalnya, telah memperhitungkan kebijakan pemerintah. "Bahwa yang (golongan) 450 volt ampere tetap dikasih (subsidi) dan 900 volt ampere dan yang dinilai miskin tetap dikasih subsidi dengan penambahan 2,4 juta pelanggan," katanya, Kamis (27/7). Nilai subsidi juga bergantung pada sejumlah parameter, seperti harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan kurs rupiah. "Itu bisa menyebabkan deviasi, tetapi deviasi itu ditentukan oleh audit. Audit yang menentukan apakah itu kelebihan atau kekurangan," tambah Askolani.