Risma siapkan kuburan massal korban AirAsia QZ8501



SURABAYA. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan kesiapannya menyediakan kuburan massal untuk korban AirAsia QZ8501. Namun, Risma mengaku hal tersebut masih terlebih dulu dikonsultasikan kepada pihak keluarga.

"Kalau aku sudah siapkan alat berat untuk mengeruk secepatnya. Tapi sepertinya untuk pemakaman harus tanya keluarga dulu lah," ucap Risma di posko ante-mortem, Sabtu (3/1).   Sebelumnya, pemerintah kota Surabaya sudah menyatakan kesediaannya membantu proses persemayaman hingga pemakaman seluruh korban pesawat QZ8501. Yayasan Rumah Duka Adhi Jasa ditunjuk Pemkot Surabaya sebagai tempat persemayaman korban beragama di luar Islam yang berhasil ditemukan dan teridentifikasi.   Sementara untuk korban yang beragama Islam, pemkot menyiapkan lahan pemakaman di komplek Pemakaman Keputih, Surabaya. Namun, belakangan sebanyak 26 jenazah masih belum teridentifikasi.   Kondisi jenazah disebutkan sudah semakin membusuk karena sudah memasuki hari ketujuh pasca kecelakaan terjadi. Penentuan identitas dari data sidik jari pun tak bisa dilakukan karena kulit yang mulai mengelupas dari jemari korban.   Apabila nantinya jenazah tak dapat diidentifikasi, Pemkot Surabaya telah menyiapkan rencana penguburan massal. Akan tetapi, apabila akhirnya bisa teridentifikasi, maka jenazah akan langsung dikembalikan ke pihak keluarga.   "Keluarga inginnya seperti apa dulu. Aku enggak bisa ngomong berapa hari (persiapan penguburan massal)," kata Risma.   Hingga Sabtu pukul 14.45, total ada 30 jenazah yang diterima RS Bhayangkara. Sebanyak 12 jenazah baru diterima pada siang hari dari Pangkalan Bun untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi.   Tm DVI juga sudah berhasil mendapatkan enam identitas jenazah. Mereka adalah Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Khairunisa Haidar Fauzi, Kevin Alexander Soetjipto, Themeji Theja Kusuma, dan Hendra Gunawan Syawal. Seluruh jenazah yang sudah teridentifikasi sudah diserahkan kepada pihak keluarga. (Sabrina Asril)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie