NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan kenaikan di New York tadi malam (15/7). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus naik 0,5% menjadi US$ 1.283,50 per troy ounce di Comex, New York. Salah satu sentimen yang mengerek harga si kuning mentereng ini adalah data penjualan ritel AS yang hanya naik lebih rendah dari prediksi pelaku pasar. Kondisi ini kian memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus mempertahankan kebijakan stimulus untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonominya. Asal tahu saja, tingkat penjualan ritel AS hanya naik 0,4% pada Juni lalu. Pencapaian ini hanya separuh dari prediksi analis yang disurvei Bloomberg. "Sejak pernyataan Bernanke, kian banyak pertanyaan kapan the Fed akan memulai pengurangan nilai stimulus," jelas David Meger, director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago. Dia menambahkan, investor emas saat ini memang sangat memperhatikan data ekonomi AS. Sebab, data apa pun yang menunjukkan pelemahan ekonomi akan menyokong pergerakan emas. Catatan saja, harga kontrak emas sudah terpangkas 23% di sepanjang tahun ini, sehingga menghapus nilai emas di exchange traded products (ETP) senilai US$ 59,8 miliar. Kondisi itu terjadi setelah kepercayaan investor terhadap emas kian memudar seiring adanya indikasi the Fed yang akan memangkas nilai stimulus. Sementara itu, kepemilikan emas dalam ETP per 12 Juli lalu berada di posisi 1.986,2 metrik ton. Bahkan, pada pekan lalu jumlahnya mencapai 1.983,6 metrik ton, yang merupakan level terendah sejak Mei 2010. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ritel AS tak sesuai harapan, harga emas mendaki
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mencatatkan kenaikan di New York tadi malam (15/7). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus naik 0,5% menjadi US$ 1.283,50 per troy ounce di Comex, New York. Salah satu sentimen yang mengerek harga si kuning mentereng ini adalah data penjualan ritel AS yang hanya naik lebih rendah dari prediksi pelaku pasar. Kondisi ini kian memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus mempertahankan kebijakan stimulus untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonominya. Asal tahu saja, tingkat penjualan ritel AS hanya naik 0,4% pada Juni lalu. Pencapaian ini hanya separuh dari prediksi analis yang disurvei Bloomberg. "Sejak pernyataan Bernanke, kian banyak pertanyaan kapan the Fed akan memulai pengurangan nilai stimulus," jelas David Meger, director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago. Dia menambahkan, investor emas saat ini memang sangat memperhatikan data ekonomi AS. Sebab, data apa pun yang menunjukkan pelemahan ekonomi akan menyokong pergerakan emas. Catatan saja, harga kontrak emas sudah terpangkas 23% di sepanjang tahun ini, sehingga menghapus nilai emas di exchange traded products (ETP) senilai US$ 59,8 miliar. Kondisi itu terjadi setelah kepercayaan investor terhadap emas kian memudar seiring adanya indikasi the Fed yang akan memangkas nilai stimulus. Sementara itu, kepemilikan emas dalam ETP per 12 Juli lalu berada di posisi 1.986,2 metrik ton. Bahkan, pada pekan lalu jumlahnya mencapai 1.983,6 metrik ton, yang merupakan level terendah sejak Mei 2010. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News