JAKARTA. Pedagang pasar tradisional semakin terjepit. Ritel modern yang secara agresif mengembangkan jaringan bisnis memaksa para pedagang pasar mengubah pola berjualan mereka. Agar tetap eksis, mereka kini banyak yang menggelar dagangan dengan cara berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. "Pasar sekarang sudah tidak efisien untuk berjualan," kata Ketua Majelis Pertimbangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Hasan Basri, Minggu (27/3). Menurut Hasan, sejak awal tahun ini para pedagang pasar tradisional mengalami penurunan omzet rata-rata 15% hingga 20%. Saat ini, pendapatan yang dikantongi pedagang hanya berkisar mencapai Rp 500.000-700.000 perbulan.
Ritel modern agresif, pedagang tinggalkan pasar tradisional
JAKARTA. Pedagang pasar tradisional semakin terjepit. Ritel modern yang secara agresif mengembangkan jaringan bisnis memaksa para pedagang pasar mengubah pola berjualan mereka. Agar tetap eksis, mereka kini banyak yang menggelar dagangan dengan cara berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. "Pasar sekarang sudah tidak efisien untuk berjualan," kata Ketua Majelis Pertimbangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Hasan Basri, Minggu (27/3). Menurut Hasan, sejak awal tahun ini para pedagang pasar tradisional mengalami penurunan omzet rata-rata 15% hingga 20%. Saat ini, pendapatan yang dikantongi pedagang hanya berkisar mencapai Rp 500.000-700.000 perbulan.