Ritel rugi Rp 40 triliun per tahun karena macet



KONTAN.CO.ID - Ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy N. Mandey berharap permasalahan aturan transportasi dapat segera terselesaikan. Pasalnya, kemacetan selalu menjadi permasalahan bagi industri ritel setiap tahunnya.

"Dengan adanya unsur kemacetan dan masalah transportasi itu membuat kami rugi hingga Rp 40 triliun per tahun," ujar Roy pada Rabu (13/9), dalam forum diskusi kebijakan bertemakan transportasi Jabodetabek ke depan di Menara KADIN Indonesia.

Untuk mengatasi kehilangan ini, pengusaha ritel pun sering membuka midnight sale sehingga pendapatan-pendapatan tersebut masih dapat diraih.


Selain itu, masalah lainnya berupa distribusi ritel yang masih susah untuk distribusi hulu ke hilir. Roy mencontohkan pada libur lebaran Haji kemarin misalnya, terdapat penutupan jalur untuk beberapa saat. 

Jika dibandingkan dengan tahun lalu tanpa penutupan jalur dengan sekarang, Roy memandang sama saja dan tidak ada yang berubah. "Ditutup atau tidak toh hasilnya justru tetap sama-sama macet. Ini menunjukkan truk pengantar barang itu bukan sumber kemacetan ini, harus dicari lagi sumber masalahnya," kata Roy.

Ketua Aprindo ini berharap pemerintah menemukan solusi tepat untuk permasalahan transportasi ini karena menyangkut pertumbuhan ritel. "Pertumbuhan kita dihitung ketika kita mulai ekspansi, perbanyak mall karena populasi pun terus bertambah. Jika tidak ya gerak ekonomi kita tidak bisa bertumbuh," ujarnya.

Hingga kini, Roy menyatakan di seluruh Indonesia telah terdapat 35.000 ritel dan 76 mall dengan di Jakarta terdapat 1.600 toko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati