KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang penutupan sejumlah gerai ritel dinilai mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Satu per satu ritel yang menutup gerai dan menahan ekspansi akan menjadi persoalan ketenagakerjaan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Harijanto bilang pihaknya mengestimasi fenomena terpuruknya industri ritel mengakibatkan pengurangan tenaga kerja hingga 10% dari jumlah pekerja di ritel. Tapi hitungan ini dia bilang belum termasuk pekerja dari ritel informal di pusat grosir. "Bisa baca di web, media sosial, banyak (ritel) yang tutup. Kalau satu departement store saja karyawannya berapa ratus, hitung aja. Satu minimarket berapa yang kena efisiensi dengan menggunakan otomatisasi, berapa. Kalau saya sih memprediksi 10% pasti dari jumlah orang," kata Harijanto, Selasa (31/10).
Ritel tutup kurangi 10% serapan tenaga kerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang penutupan sejumlah gerai ritel dinilai mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Satu per satu ritel yang menutup gerai dan menahan ekspansi akan menjadi persoalan ketenagakerjaan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Harijanto bilang pihaknya mengestimasi fenomena terpuruknya industri ritel mengakibatkan pengurangan tenaga kerja hingga 10% dari jumlah pekerja di ritel. Tapi hitungan ini dia bilang belum termasuk pekerja dari ritel informal di pusat grosir. "Bisa baca di web, media sosial, banyak (ritel) yang tutup. Kalau satu departement store saja karyawannya berapa ratus, hitung aja. Satu minimarket berapa yang kena efisiensi dengan menggunakan otomatisasi, berapa. Kalau saya sih memprediksi 10% pasti dari jumlah orang," kata Harijanto, Selasa (31/10).