JAKARTA. Aturan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang meminta semua transaksi di pelabuhan untuk menggunakan mata uang dollar sepertinya sulit diterapkan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II. Perusahaan pelat merah itu menilai penerapan keseluruhan aktivitas pelabuhan dengan menggunakan mata uang rupiah justru akan membuat ongkos yang dikeluarkan konsumen semakin mahal. Mereka menegaskan kalau aktivitas pelabuhan yang dilakukannya selama ini tidak mempengaruhi pergerakan kurs yang terjadi belakangan ini. “Buat apa diterapkan kalau akhirnya ini justru membuat mahal semua pihak,” kata Dirut Pelindo II RJ Lino kepada KONTAN, Selasa (17/3).
RJ Lino keberatan aturan wajib rupiah di pelabuhan
JAKARTA. Aturan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang meminta semua transaksi di pelabuhan untuk menggunakan mata uang dollar sepertinya sulit diterapkan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II. Perusahaan pelat merah itu menilai penerapan keseluruhan aktivitas pelabuhan dengan menggunakan mata uang rupiah justru akan membuat ongkos yang dikeluarkan konsumen semakin mahal. Mereka menegaskan kalau aktivitas pelabuhan yang dilakukannya selama ini tidak mempengaruhi pergerakan kurs yang terjadi belakangan ini. “Buat apa diterapkan kalau akhirnya ini justru membuat mahal semua pihak,” kata Dirut Pelindo II RJ Lino kepada KONTAN, Selasa (17/3).