KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (
RMKE) targetkan pendapatan tahun ini dapat mencapai Rp 2,4 triliun. Direktur RMKE Vincent Saputra mengatakan, kenaikan kinerja dari sisi produksi dan pengangkutan bakal menopang raihan pendapatan untuk tahun ini. "Target kita tahun 2022 ini
revenue Rp 2,4 triliun. Kita sudah lihat dengan volume sekarang kemungkinan kita akan lewat dari angka itu," ungkap Vincent dalam Diskusi Virtual, Rabu (10/8).
Vincent menjelaskan, saat ini tambang batubara Truban Bara Banyu Enim (TBBE) telah mulai beroperasi sejak Februari 2022. Produksi tambang tersebut pun juga mulai mengalami peningkatan dari semula 30.000 ton mencapai 120.000 ton di Juni 2022.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Menyiapkan Belanja Modal Sebesar Rp 174 Miliar Adapun, peningkatan lainnya diharapkan terjadi menyusul potensi peningkatan penjualan batubara ke pasar ekspor yang menjelang memasuki musim dingin. "Kita
majority ekspor, tapi ikuti aturan pemerintah 25% produksi untuk
Domestic Market Obligation (DMO). Kita ekspor ke China, Thailand, Vietnam dan India," jelas Vincent. Vincent mengungkapkan, untuk tahun ini penjualan batubara diharapkan mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,25 juta ton berasal dari tambang sendiri dan 1,25 juta ton sisanya dari produksi tambang perusahaan sekitar yang dijual ke RMKE. Vincent menjelaskan, saat ini proporsi lini bisnis jasa penunjang batubara berkontribusi sekitar 30% ke pendapatan dan sisanya sebesar 70% berasal dari penjualan batubara. Adapun, pada tahun lalu RMKE membukukan pendapatan sebesar Rp 1,86 triliun. Dengan target Rp 2,4 triliun pada tahun ini maka peningkatan pendapatan mencapai sekitar 29,03%
year on year (yoy). Vincent mengungkapkan, sejauh ini kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang cukup positif. Meski tak merinci, Vincent memastikan kinerja untuk semester I 2022 jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Bidik Pendapatan Rp 2,4 Triliun pada Tahun Ini Menurutnya, raihan kinerja ini cukup baik mengingat pada Januari lalu perusahaan masih terdampak kebijakan larangan ekspor batubara. Selain itu, tambang TBBE pun baru mulai beroperasi pada Februari tahun ini. Merujuk laporan keuangan RMKE, hingga kuartal I 2022 ini pendapatan perusahaan mencapai Rp 413,54 miliar. Raihan ini meningkat hingga 150,7% yoy dimana pada periode sama di tahun sebelumnya perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 164,95 miliar. Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 38,11 miliar atau meningkat 61,43% yoy dimana pada periode sama di tahun sebelumnya laba bersih RMKE sebesar Rp 23,61 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli