KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (
RMKE) mengincar pertumbuhan volume kinerja operasional di tahun 2024. Di mana, RMKE menargekan volume bongkaran kereta dan muatan tongkang di sepanjang 2024 mencapai 12,4 juta ton, sementara volume penjualan ditargetkan 3,6 juta ton. Jumlah tersebut melampaui target kinerja operasional RMKE tahun ini. Di sepanjang 2023, RMKE mengejar, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang sebesar 10,8 juta ton dan volume penjualan 2,8 juta ton. Sambil mengawal kinerja operasional, RMKE juga menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) Rp 300 miliar untuk menyelesaikan pembangunan hauling road yang menghubungkan stasiun loading milik RMKE di Gunung Megang ke tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di area Bangko. Proyek tersebut direncanakan rampung di kuartal pertama atau kedua tahun depan. Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi kunci RMKE dalam menjaga kinerja di tahun depan. “Kami lihat infrastruktur ini menjadi kunci. Apalagi harga batubara sudah ternormalisasi dibandingkan 2022,
cost ini menjadi sangat penting. Makanya kita percaya dengan kita membuat infrastruktur yang lebih efisien, kami bisa mengurangi biaya untuk para penambang yang mau pakai jasa, sehingga dapat meningkatkan produksi batubara secara total,” terangnya dalam public expose Kamis (2/11). Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Masih Kejar Target Pendapatan Rp 3,2 Triliun pada Tahun Ini “Harapannya dengan capex itu terlaksana dan proyek itu selesai kami dapat mengangkut batubara lebih banyak lagi,” imbuhnya lagi. Sejalan, volume yang bertumbuh, manajemen juga memproyeksikan pertumbuhan kinerja keuangan di tahun 2024. Berdasarkan materi
public expose RMKE, perusahaan menargetkan bisa meraup pendapatan hingga Rp 4,1 triliun dengan laba bersih Rp 750,9 miliar di tahun 2024. Sebagai pembanding, RMKE mengincar pendapatan Rp 3,2 triliun dengan laba bersih Rp 558,6 miliar di tahun 2023. Sepanjang Januari-September 2023, RMKE sudah mencetak pendapatan sebesar Rp 1,85 triliun turun 3,39% dibanding realisasi pendapatan RMKE periode Januari-September 2022 yang mencapai Rp 1,90 triliun. Tapi, RMKE mengantongi laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 282,36 miliar di Januari-September 2023. Jumlah tersebut tumbuh 2,55% dibanding realisasi laba bersih periode Januari-September 2022 yang sebesar Rp 275,32 miliar.
“Hal ini (penurunan pendapatan) disebabkan oleh normalisasi harga yang menyebabkan penurunan yang signifikan pada segmen penjualan batubara,” terang Vincent. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari