RMK Energy (RMKE) Bidik Pendapatan Rp 2,4 Triliun pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) memasang target optimistis tahun ini. Emiten yang bergerak di bidang logistik dan penjualan batubara ini memproyeksikan pendapatan tahun ini bisa menembus angka Rp 2,47 triliun. Sebagai perbandingan, tahun lalu RMKE membukukan pendapatan Rp 1,86 triliun. Ini artinya, pendapatan RMKE tahun ini diperkirakan tumbuh hingga 32,8%

Direktur Keuangan RMK Energy Vincent Saputra mengatakan, proyeksi pendapatan ini berdasarkan adanya Kerjasama-kerjasama baru yang didapatkan dari sejumlah tambang yang ada di stasiun pengangkutan yang dibangun RMKE.

“Ditambah peningkatan volume penjualan batubara dari yang kami beli dan kami produksi,” terang Vincent saat paparan publik yang digelar secara daring, Rabu (20/7).


RMKE memang terus memperluas bisnis tambang batubaranya. Sebelumnya, RMKE telah mengakuisisi tambang Truba Bara Banyu Enim dengan mengempit kepemilikan saham hingga 62%. Vincent mengatakan, Tambang batubara ini sudah mulai beroperasi dan melakukan penjualan di bulan Februari 2022.

Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) Catatkan Kontrak Baru US$ 13 juta Hingga Juni 2022

Adapun tahun ini besaran rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) tambang Truba yang disetujui oleh Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 1,25 juta ton.

Dalam hal ini, RMKE sudah mengikuti regulasi domestic market obligation (DMO) sebesar 25%, bahkan RMKE bisa memenuhi kuota DMO hingga 30%. Sisanya, RMKE melakukan ekspor batubara ke sejumlah negara seperti China dan Thailand

Dengan beroperasinya tambang batubara anyar tersebut, Vincent optimistis hal ini bisa meningkatkan kinerja  RMKE ke depan.

“Kinerja bisa meningkat, baik dalam jasa loading maupun penjualan batubara yang saat ini harganya masih sangat tinggi,” sambung Vincent.

Direktur Utama RMK Energy Tony Saputra mengatakan, ke depan pihaknya juga sedang berencana untuk melakukan ekspansi ke luar Sumatra Selatan, dalam hal ini adalah Provinsi Jambi. Sebab, tambang di sana tidak memiliki infrastruktur yang  cukup bagus. Namun untuk saat ini, RMKE masih akan berfokus ke pasar Sumatra Selatan.

Baca Juga: Hingga Kuartal I-2022, Intiland Development (DILD) Punya Land Bank 2.252 Hektar

Per kuartal pertama 2022, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 413,54 miliar. Jumlah ini melonjak 150% dari raihan pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 164,95 miliar.

Secara rinci, pendapatan RMKE didominasi oleh bisnis penjualan batubara, yakni sebesar Rp 309,85 miliar, disusul pendapatan dari jasa unloading, loading dan crushing sebesar Rp 71,89 miliar, dan jasa Sewa kendaraan, alat berat dan container senilai Rp 15,18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi