KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (
RMKE) mengincar pertumbuhan kinerja di tahun 2023. Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra mengatakan, RMKE mencanangkan target awal sebesar Rp 3,2 triliun pada sisi pendapatan dan Rp 558,6 miliar pada sisi laba bersih tahun ini. Target keuangan tersebut rencananya dicapai target kinerja operasional yang telah disusun perusahaan, yaitu merealisasikan target jasa logistik batubara sebanyak 10,8 juta ton dan target volume penjualan batubara 3 juta ton di sepanjang 2023. Target-target tersebut belum memperhitungkan pekerjaan dan potensi tambahan pendapatan dari kerja sama jasa dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Seperti diketahui, RMKE dan PTBA telah menandatangani nota kesepahaman bersama dengan PTBA pada Desember 2022 lalu.
Lewat nota kesepahaman tersebut, Grup RMKE atau afiliasinya bakal membangun dan merawat
hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batubara dari proses
loading & unloading angkutan kereta api,
stockpile services, loading tongkang/
barge hingga
transshipment menuju
mother vessel.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Angkut 7,8 Juta Ton Batubara Sepanjang 2022 Dimulai pada tahun 2023, volume batubara yang akan digarap dalam kerja sama ini berjumlah 2,5 juta ton dan dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya selama 5 tahun ke depan. “Kalau ditambah PTBA, mungkin naiknya lebih. Dengan (adanya kerja sama dengan) PTBA otomatis akan menambah pendapatan kami,” ujar Vincent dalam acara kunjungan media ke Kontan.co.id, Rabu (11/1).
Sebagai pembanding, RMKE mengincar pendapatan Rp 2,5 triliun dengan laba bersih Rp 375,4 miliar di tahun 2023. Menurut rencana, target tersebut bakal dicapai dengan volume penjualan 2,2 juta ton batubara dan jasa batubara 8 juta ton. Belum ketahuan berapa realisasi kinerja keuangan RMKE di sepanjang tahun 2022, sebab proses penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan masih berlangsung. Namun, Vincent mengonfirmasi bahwa RMKE berhasil merealisasi target kinerja operasional perusahaan di tahun 2022. Perinciannya, pada lini bisnis jasa batubara, RMKE telah memuat 7,8 juta ton batubara atau setara 100% dari target, naik 31,3% dibanding realisasi tahun sebelumnya. Sementara pada lini bisnis penjualan batubara, RMKE merealisasikan penjualan 2,5 juta ton batubara atau setara 109,8% dari target, naik 45,1% dari realisasi tahun 2021. “Realisasi kinerja keuangan RMKE (di tahun 2022) mungkin bisa lebih (besar) sedikit dari target,” tutur Vincent. Selain memacu kinerja, RMKE juga mencanangkan agenda ekspansi tahun ini. Vincent berujar, RMKE menganggarkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) Rp 350 miliar untuk membangun 2
hauling road, masing-masing memiliki panjang 30 kilometer (km) dan 40 km.
“Kami enggak perlu
minjem dana, dari profit tahun lalu Rp 375 miliar kami sudah bisa bangun,” tutur Vincent. Sedikit informasi, laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan bahwa RKME telah membukukan pendapatan usaha Rp 1,90 triliun dengan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 275,32 miliar di sepanjang Januari-September 2022. Secara tahunan atau
year-on-year, jumlah pendapatan tersebut naik 121,66% dibanding realisasi pendapatan Januari-September 2021 yang sebesar Rp 859,39 miliar, sementara laba bersih RMKE naik 135% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang berjumlah Rp 116,85 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .