RMK Energy (RMKE) Mengakuisisi Tiga Tambang Batubara di Jambi Senilai Rp 1,3 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) melakukan akuisisi tiga tambang batubara di Jambi. Akuisisi ini dilakukan RMKE melalui PT Nusantara Bara Tambang (NBT) dengan nilai transaksi mencapai US$ 80 juta atau setara Rp 1,3 triliun. 

NBT merupakan anak usaha yang dimiliki secara tidak langsung dengan kepemilikan saham sebesar 55%. Transaksi ini dilakukan pada 16 Juli 2024 dengan menandatangani perjanjian jual beli saham antara NBT selaku pembeli dengan Nusantara Energy Limited (NEL) dan Nusantara (Luxembourg) SARL (NS) selaku penjual.

NBT akan mengakuisisi seluruh saham NEL dan NS pada PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR). ANM dan ANR memiliki tiga anak usaha tambang PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), PT Anugerah Jambi Coalindo (AJC) dan PT Bakti Sarolangun Sejahtera (BSS).


Ketiga tambang ini berlokasi di Jambi dan memiliki cadangan 537,7 juta ton batubara dengan cadangan terbukti sekitar 180 juta ton batubara pada stripping ratio 3:1. Ketiga tambang tersebut secara total telah memproduksi batubara sebesar 700.000 metrik ton (MT) batubara pada tahun lalu. 

Direktur Utama RMK Energy Vincent Saputra mengungkapkan bersama grup usahanya, RMKE akan membangun beberapa fasilitas logistik yang terintegrasi seperti di area operasional di Sumatra Selatan. Ketiga tambang tersebut akan terintegrasi dengan hauling road sepanjang 109 km, stockpiles, loading conveyor, hingga pelabuhan (jetty).

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Jasa Tambang yang Rajin Ekspansi

Transaksi akuisisi tiga tambang ini merupakan salah satu strategi RMKE untuk mendiversifikasi area geografis operasionalnya dengan melihat peluang di luar Sumatra Selatan. “Kami melihat Jambi memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batubaranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi," ungkap Vincent dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Direktur Operasional RMK Energy William Saputra menambahkan, dengan kondisi cuaca yang semakin ramah pada semester kedua tahun ini, volume segmen jasa dan penjualan batubara pada bulan Juni 2024 terus meningkat. Volume muatan batubara ke tongkang pada bulan Juni mencapai volume tertinggi selama RMKE beroperasi.

“Dengan operasional di Sumatra Selatan yang telah membaik signifikan dan potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi, kami sangat optimistis menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, tidak hanya RMKE saja namun juga RMK Grup Indonesia,” jelas William.

Transaksi akuisisi tiga tambang ini akan mendukung RMKE untuk meningkatkan produksi batubara in-house hingga 2,2 juta MT atau meningkat sebesar 1,2 juta MT dari produksi in-house tahun lalu. "Dengan produksi batubara in-house yang meningkat, Perseroan optimistis dapat menjual batubara sebesar 3,3 juta MT pada tahun ini," tandas William.

Dari sisi pergerakan saham, RMKE parkir di level harga Rp 650 per saham, usai ditutup stagnan pada Kamis (18/7). Sebelumnya, harga saham RMKE telah menguat dalam enam perdagangan beruntun dan mengakumulasi kenaikan 9,24% secara year to date.

Selanjutnya: Chery Luncurkan Mobil Listrik Off-Road iCar 03 untuk Pasar Indonesia

Menarik Dibaca: Promo OCBC NISP di XXI Cafe, Diskon Rp 15.000 Setiap Hari s.d. 31 Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati