RNI akan tutup pabrik gula Karangsuwung



MADIUN. Pabrik gula Karangsuwung milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan dihentikan operasionalnya tahun depan dalam rangka efisiensi perusahaan dan kendala pasokan tebu dari petani.

Direktur Utama RNI Ismed Hasa Putro menjelaskan alasan lainnya adalah rendahnya kapasitas produksi pabrik gula tersebut menjadi alasan utama dihentikannya pabrik tersebut. “Saat ini kapasitas pabrik gula Karang Suwung hanya 1.500 ton cane per hari, dan ini kami rasa kurang efisien,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu malam (16/8).

Dengan dihentikannya pabrik gula tersebut, RNI akan bisa melakukan efisiensi biaya. Sementara untuk tenaga kerja akan dialokasikan ke pabrik lainnya. “Karyawan akan dipindahkan ke pabrik lain milik kami, termasuk juga ke perkebunan,” lanjut Ismed.


Saat ini, rata-rata kapasitas produksi di berbagai pabrik gula milik RNI mencapai kisaran 6.000 ton cane per hari. Kapasitas produksi sebesar itu dinilai mampu menutup biaya operasional pabrik.

Penghentian pabrik adalah salah satu yang dilakukan oleh RNI guna menggenjot efisiensi perusahaan. Langkah lainnya adalah dengan mengonsolidasikan manajemen dua anak usaha yang membawahi pabrik gula, yaitu PT Rajawali I dan PT Rajawali II.

Sementara itu terkait dengan rendahnya pasokan tebu dari petani, RNI menuding pemerintah telah mengambil kebijakan yang salah. Hal ini karena kebijakan membuka keran impor gula rafinasi menyebabkan petani malas menanam tebu. (Bambang Priyo Jatmiko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto