RNI kaji potensi tanam tebu 30.000 hektare di NTB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia tengah menelaah potensi membuka lahan pertanian di Nusa Tenggara Barat. Setidaknya lahan seluas 30.000 tengah diperhitungkan untuk dikembangkan sebagai ladang tebu.

"Kami sudah dapat telaah lahan dari KLHK di Nusa Tenggara Barat untuk menjajaki perkebunan baru, kita ingin mengembangkan tebu di sana, 30.000 hektare baru dapat telaah, 2019 bisa bikin feasibility study-nya," kata Direktur Utama RNI Didik Prasetyo, Kamis (23/8).

Bila hasil studi menunjukkan hasil positif, selain mengembangkan lahan, RNI juga akan membangun pabrik gula di pulau tersebut.


Mengutip informasi dari situs resmi RNI, perusahaan pelat merah ini memiliki tujuh unit pabrik gula yang dioperasikan melalui anak usahanya.

Pertama adalah melalui anak perusahaan, PT PG Rajawali I berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini mengelola dua unit pabrik gula dengan total kapasitas giling 17.500 TCD yaitu PG Krebet Baru dan PG Rejo Agung Baru. Sumber bahan baku sebagian besar adalah dari tebu petani di wilayah Jawa Timur.

Kedua, anak perusahaan PT. PG Rajawali II berkedudukan di Cirebon, Jawa Barat. Perusahaan ini mengelola lima unit pabrik gula dengan total kapasitas giling 14.000 TCD yaitu PG Sindang Laut, PG Karangsuwung, PG Tersana Baru, PG Jatitujuh, dan PG Subang.

Adapun sumber bahan baku PG ini adalah tebu dari lahan sendiri (HGU) seluas 12.000 Ha dan tebu dari petani di sekitar wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto