JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berhasil mencatat laba semester I sebesar Rp 36 miliar. RNI optimistis sampai akhir tahun, perusahaan mampu mencapai target keuntungan perusahaan sebesar Rp 170 miliar. Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro menyebutkan, kenaikan kinerja laba itu berasal dari bisnis peternakan sapi di perkebunan tebu serta dari kebun sawit milik perusahaan. "Tahun lalu, kami rugi Rp 68 miliar. Tapi tahun ini tidak," katanya di Gedung RNI, Selasa (14/8). Ismed menjelaskan, angka terbesar keuntungan semester I tahun ini berasal dari bidang perkebunan kelapa sawit dan bidang farmasi. Tapi kedepannya, dia berharap angka keuntungan perusahaan lebih tinggi karena adanya bisnis baru, yaitu pengembangbiakan sapi di perkebunantebu. "Kalau bisa 50% didapat dari sini," ujarnya. Saat ini, perusahaan sedang fokus mengembangkan usaha pengembangan lahan di Sumatera Selatan seluas 27.400 hektare (ha). "Kami akan memproduksi sawit yang melimpah dari perkebunan itu," ujarnya. Menurutnya, penambahan lahan yang di Sumatera Selatan dilakukan oleh dua anak perusahaannya yakni PT Mitra Organ yang akan mengembangkan 17.400 ha dan PT Laras Astra Kartika yang akan mengembangkan 10.000 ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RNI mematok laba Rp 170 miliar tahun ini
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berhasil mencatat laba semester I sebesar Rp 36 miliar. RNI optimistis sampai akhir tahun, perusahaan mampu mencapai target keuntungan perusahaan sebesar Rp 170 miliar. Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro menyebutkan, kenaikan kinerja laba itu berasal dari bisnis peternakan sapi di perkebunan tebu serta dari kebun sawit milik perusahaan. "Tahun lalu, kami rugi Rp 68 miliar. Tapi tahun ini tidak," katanya di Gedung RNI, Selasa (14/8). Ismed menjelaskan, angka terbesar keuntungan semester I tahun ini berasal dari bidang perkebunan kelapa sawit dan bidang farmasi. Tapi kedepannya, dia berharap angka keuntungan perusahaan lebih tinggi karena adanya bisnis baru, yaitu pengembangbiakan sapi di perkebunantebu. "Kalau bisa 50% didapat dari sini," ujarnya. Saat ini, perusahaan sedang fokus mengembangkan usaha pengembangan lahan di Sumatera Selatan seluas 27.400 hektare (ha). "Kami akan memproduksi sawit yang melimpah dari perkebunan itu," ujarnya. Menurutnya, penambahan lahan yang di Sumatera Selatan dilakukan oleh dua anak perusahaannya yakni PT Mitra Organ yang akan mengembangkan 17.400 ha dan PT Laras Astra Kartika yang akan mengembangkan 10.000 ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News