KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) menjamin harga minimal
offtake gula petani tebu sebesar Rp 10,500 per kilogram untuk melindungi petani dari kejatuhan harga. Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Perdagangan M Lutfi yang juga telah dikoordinasikan dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI), Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Asosiasi Pedagang Gula Indonesia (APGI), serta BUMN PTPN III Holding. “Sesuai arahan Mendag untuk mengamankan harga penjualan gula petani sekaligus optimalkan
offtake gula petani,” jelas Arief dalam siaran pers, Rabu (9/6).
Berkaitan dengan harga minimal
offtake gula, RNI telah memberikan jaminan secara tertulis kepada APTRI dan juga mensosialisasikan kepada pabrik-pabrik gula yang dikelolanya untuk memperkuat kemitraan dengan para mitra petani tebu rakyat. “Kami telah sosialisasi ke para mitra petani tebu untuk menjamin harga lelang minimal
offtake di angka Rp 10.500 per kilogram,” imbuh Arief.
Baca Juga: Penggabungan Perindo dan Perinus bakal dongkrak kegiatan ekspor perikanan tanah air Arief menambahkan, jika pada proses penjualan produksi gula petani tebu rakyat terdapat harga lelang yang lebih tinggi dari harga jaminan, RNI akan
offtake sesuai harga pasar atau lelang gula, dan sebaliknya. Dalam memonitor penjualan harga lelang dan
offtake, RNI siap bersinergi dengan BUMN PTPN III Holding dan beberapa asosiasi dengan harapan dapat memperkuat pembenahan industri gula nasional. “Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN sangat mengapresiasi apa yang dilakukan RNI dan PTPN III Holding untuk inklusivitas dan menjaga harga di tingkat petani,” bebernya. RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu pada tahun 2020 dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4.000 petani. “Minat petani untuk menanam tebu terbilang masih tinggi dan cenderung meningkat, oleh karenanya kontribusi kami untuk pembenahan industri gula adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat”, ungkapnya
Baca Juga: Pembentukan Badan Pangan Nasional ditargetkan terealisasi tahun ini RNI memiliki sejumlah strategi untuk penguatan lini bisnis gula, di antaranya melalui kerja sama dengan mitra strategis, untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi PG, perluasan areal perkebunan tebu, penerapan
smart farming, penguatan pola kemitraan dengan petani, penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal, dan kerjasama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi. Tahun 2021 RNI menargetkan produksi gula mencapai 282.000 ton yang berada dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran rendemen berada di angka 8,1% atau meningkat 22% dari target di taun sebelumnya dengan produksi gula sebanyak 231.000 ton.
Baca Juga: Pemerintah targetkan pembentukan Badan Pangan Nasional terealisasi tahun 2021 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati